Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Kapal Perang TNI Angkatan Laut Siaga di Ambalat

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Samarinda: TNI Angkatan Laut (AL) berencana menarik KRI Hasanuddin dari perairan Blok Ambalat, Kalimantan Timur dan akan menggantikan dua unit kapal perang untuk berjaga-jaga di perairan yang berbatasan dengan Negara Malaysia. KRI Hasanuddin untuk sementara akan kembali ke pangkalan di Surabaya, Jawa Timur.

"Rencananya demikian, tapi dua kapal perang sekarang sedang menuju ke Ambalat," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Djatmoko saat dihubungi dari Samarinda, Selasa (2/6).

Menurutnya kapal perang yang secara rutin beroperasi di Blok Ambalat hingga saat ini KRI Hasanuddin, KRI Untung Suropati, KRI Rimau, KRI Solo Pari, KRI Sultan Nuku. Dengan ditariknya KRI Hasanuddin dan digantikan dua kapal perang lain, artinya ada enam kapal perang Indonesia yang akan beroperasi.

Sementara itu Kepala Dinas Penerangan Koordinator Armada Indonesia Kawasan Timur (Kadispen Koarmatim) Letkol Laut Khusus Toni Syaiful di Surabaya, Jawa Timur menyatakan penarikan kapal perang dari perairan Ambalta bukan untuk mengurangi jumlah armada yang bertugas. TNI AL katanya tetap akan mengoperasikan 6-7 kapal perang untuk terus berjaga-jaga di perairan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bukan berarti penarikan kapal perang ini akan mengurangi, kami tetap mengoperasikan 6-7 kapal perang," kata Toni saat dihubungi dari Samarinda, Selasa (2/6).
Menurutnya, kapal perang yang dioperasikan di Ambalat harus secara bergantian. Ia menjelaskan kapal yang beroperasi tetap harus menjaga kemampuan kapal perang dalam bertugas.

Sedangkan kondisi di perairan Ambalt sepanjang Selasa siang, Toni mengabarkan masih dalam kondisi tenang. Seluruh unit kapal perang disiagakan dan berpatroli di perairan Ambalat. "Kami upayakan selalu hadir di laut dengan berpatroli, pokoknya kami jaga terus," ujarnya.

FIRMAN HIDAYAT 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pesawat Malaysia Bermanuver, Ryamizard: Saya Sudah Telepon  

28 Juni 2016

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai penyerahan tanda kehormatan Yudha Dharma Utama di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 28 Juni 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Pesawat Malaysia Bermanuver, Ryamizard: Saya Sudah Telepon  

Ryamizard menuturkan berteman baik dengan Datuk Seri Hishammuddin Hussein.


Pesawat Malaysia Dicegat TNI, Ini Reaksi Pemerintah Malaysia  

27 Juni 2016

Pesawat F-16 memiliki laju maksimum: at sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h)dan At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h). Pesawat TNI AU yang jatuh ini diangkut dari Blok 25 dan diuprade menjadi Block 521D. Wikipedia.org
Pesawat Malaysia Dicegat TNI, Ini Reaksi Pemerintah Malaysia  

Menteri Pertahanan Malaysia mengaku pesawat Malaysia sudah biasa terbang di daerah yang berbatasan dengan Indonesia.


Terkait Ambalat, Menteri Tedjo Kirim Nota Protes ke Malaysia  

29 Juni 2015

Pasukan Marinir TNI-AL menuju KRI Lampung di Dermaga E Markas Komando Armada Timur, Surabaya (2/1). 130 Marinir tersebut akan bertugas di perairan Ambalat,  menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. TEMPO/Fully Syafi
Terkait Ambalat, Menteri Tedjo Kirim Nota Protes ke Malaysia  

Hingga pertengahan tahun ini, sudah sembilan kali pesawat tempur milik militer Malaysia diduga masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin.


Kirim Nota Protes Ambalat, Menlu Retno Tunggu Panglima TNI

23 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Kirim Nota Protes Ambalat, Menlu Retno Tunggu Panglima TNI

Menteri Retno mengatakan, jika dari koordinat itu terlihat terjadi pelanggaran, Indonesia akan mengirimkan nota protes.


Menyusup ke Blok Ambalat, Malaysia Akan Ditegur Moeldoko

15 Juni 2015

KRI Sultan Nuku membawa unsur muspida menuju perairan Ambalat di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Jum'at (12/6). Para pejabat ingin melihat kondisi perairan Ambalat yang menjadi sengketa tersebut. Tempo/Firman Hidayat
Menyusup ke Blok Ambalat, Malaysia Akan Ditegur Moeldoko

Menurut Moeldoko, petinggi militer Malaysia setingkat panglima sudah sepakat tidak memasuki kawasan Ambalat.


Rawan Disusupi Malaysia, JK Minta Blok Ambalat Dijaga Ketat  

15 Juni 2015

TEMPO/Santirta M.
Rawan Disusupi Malaysia, JK Minta Blok Ambalat Dijaga Ketat  

Menurut Kalla, TNI dari berbagai angkatan harus siaga menjaga kedaulatan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu.


Kapal Perang Awasi Blok Ambalat

5 November 2008

Kapal Perang Awasi Blok Ambalat

Sebanyak lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) secara rutin mengawasi kawasan Blok Ambalat di Nunukan Kalimantan Timur. Keberadaan kapal perang tersebut untuk mengamankan kawasan perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kalimantan.