TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando membantah dirinya menyebarkan berita bohong dalam akun media sosial Youtube miliknya perihal Megawati marah-marah karena Kaesang Pangarep masuk PSI.
"Saya adalah seorang akademisi dan sekaligus konten kreator di media sosial. Saya ingin mengedukasi masyarakat untuk melawan berita hoax," kata Ade dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Dalam kesempatan itu, Ade didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PSI, Francine Widjojo, beserta tim advokasi. Dia mengatakan bahwa selama ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) salah menangkap apa yang dirinya sampaikan. Justru sebaliknya dirinya ingin mengedukasi masyarakat.
Sebelumnya Ade Armando digugat perdata oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) Pusat PDIP atas unggahan videonya yang dinilai merugikan partai bergambar banteng moncong putih itu. Dalam gugatan itu, Ade dituntut membayar kerugian materiil Rp 1 miliar dan imateriil Rp 200 miliar.
Kuasa Hukum PDIP, Yanuar P. Wasesa, mengatakan laporan ini atas inisiatif mereka. “Postingan Ade Armando itu layak digugat secara perdata,” kata Yanuar saat dihubungi Tempo pada Senin, 23 Oktober 2023.
Yanuar mengatakan laporan itu sudah mendapatkan restu dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat PDIP. Namun, dia tidak menyebut sosok yang merestui laporan ini. Tempo menyebut beberapa nama, seperti Hasto Kristiyanto, Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri, tetapi Yanuar tidak memberikan jawaban. “Saya lupa,” kata dia.
Kasus ini berawal dari Ade Armando mengunggah video berjudul Benarkah Megawati Ngamuk Karena Kaesang Gabung PSI? di kanal Youtube-nya, @AdeArmandoOfficial, pada 25 September 2023. Menurut Yanuar, video berdurasi 7:18 menit itu dibuat secara sengaja dan berkesadaran dalam melawan hukum sekaligus merugikan pihak PDIP.
Dalam suatu video berdurasi 2:19 yang bersifat anonim, Yanuar menilai informasi itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan judul Lanjutan Kisah Si Mawar Bandel di Negeri Wakanda.
Dalam video itu, Yanuar mengklaim Ade Armando secara sewenang-wenang menyebut nama-nama tokoh PDIP dan menguraikan dugaan peristiwa yang dinilai hoaks, fitnah, dan tidak dapat diyakini kebenarannya.
OHAN B SARDIN
Pilihan Editor: Firli Bahuri Minta Pemeriksaan Dewas KPK Diundur