12. Sebut konfrik agraria disebabkan tanah pertanian dikonversi
Megawati Soekarnoputri mengatakan konflik agraria hari ini terjadi karena banyak tanah pertanian dikonversi. Dia mengatakan, sekilas, konversi lahan dilakukan untuk hal-hal yang lebih bagus. Padahal hal itu tidak dilakukan dengan melihat visi ke depan. Konversi lahan, kata dia, membuat keluarga pemilik tanah sulit mendapatkan nafkah.
“Kalau 1 hektare tanah pertanian itu diambil hanya untuk katakan membangun gedung, berarti paling tidak ada 3 keluarga kehilangan tanah,” ujar dia dalam Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.
13. Komentari soal ganti pemimpin ganti visi
Megawati turut mengomentari ihwal pergantian kepemimpinan di Indonesia yang sering disertai dengan perubahan visi. “Ini sekarang kan amburadulnya, ganti pemimpin diubah dengan enaknya,” ujar dia. Menurutnya, perubahan kebijakan setiap pergantian kepemimpinan membuat pusing. “Bagi saya, coba, Anda pusing ya? Saya pusing. Itu tata pemerintahan Republik Indonesia,” kata dia.
Megawati mengaku pernah membicarakan hal ini dengan Jokowi. “Saya bilang pada Pak Jokowi. Bayangkan dari presiden itu bikin visi misi, itu sampai kepala desa,” ujar dia. Menurutnya, hal itu harus dikoreksi. Sebab, kata dia, visi misi presiden pasti berbeda sampai kepala desa. “Nanti kita harus koreksi. Kenapa? Pasti dari yang visi-misi presiden ke kepala desa pasti beda dong dari sisi daerahnya, dari waktu kerjanya, dan lain sebagainya,” ujar dia.
14. Sebut pemerintah perlu buat peta konsep Indonesia Raya
Untuk mencegah perubahan visi misi setiap pergantian pemain, Megawati mengatakan pemerintah perlu membuat peta jalan tentang konsep Indonesia Raya pada masa mendatang. “Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan, dengan sebuah visi-misi atau apa pun namanya,” kata dia. Setiap pemimpin baru, kata dia, akan memiliki arahan jangka panjang melalui peta jalan itu. “Siapa pun pemimpin yang akan datang, dia harus menjalankan hal itu,” ujar dia.
15. Sebut orang luar tak bisa tiba-tiba jadi Ketum
Dalam penutupan Rakernas PDIP, Megawati menyinggung soal kaderisasi partai dan jabatan ketua umum partai. Mega menyebut di PDIP tidak bisa orang dari luar partai tiba-tiba masuk menjadi Ketum karena ada aturannya. Ia bahkan menceritakan dirinya pun tidak langsung menjadi Ketua Umum PDIP namun memulai karier di politik sebagai kader lebih dahulu.
“Karena siapa yang mau milih, kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih,” kata Megawati.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri ihwal orang luar tidak bisa tiba-tiba menjadi ketua umum partai di PDIP. Kata Umam, Megawati menyampaikan kekecewaannya ke Kaesang dengan ekspresi sentilan yang diperhalus. Apalagi dalam aturan PDIP, menyebutkan bahwa satu keluarga harus satu partai.
“Dalam tradisi politik Jawa, bisa jadi sentilan Megawati ini merupakan manifestasi kemarahan dan kekecewaan,” kata Umam mengomentari pernyataan Mega tersebut.
ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | TIKA AYU I HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya...