Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) melakukan aksi kamisan yang ke-813 di seberang Istana, Gambir, Jakarta, Kamis, 25 Apri 2024. Dalam aksinya masa menuntut Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dengan dituduh terlibat GAM serta mengidentifikasi penemuan tulang manusia di reruntuhan Rumoh Geudong. TEMPO/ TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) melakukan aksi kamisan yang ke-813 di seberang Istana, Gambir, Jakarta, Kamis, 25 Apri 2024. Dalam aksinya masa menuntut Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dengan dituduh terlibat GAM serta mengidentifikasi penemuan tulang manusia di reruntuhan Rumoh Geudong. TEMPO/ TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 26 tahun yang lalu, bulan Mei selalu dikenang sebagai lahirnya Reformasi Indonesia yang patut dirayakan. Namun bagi sebagian masyarakat, bulan ini justru membawa kenangan luka yang mendalam dan masih berusaha untuk menuntut keadilan meski tak pernah menemukan jawaban. 

Momentum penting bagi sejarah Indonesia terjadi pada Mei 1998, tepatnya ketika Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei pukul 09.00 WIB. 

Namun selain hari bersejarah itu, serangkaian peristiwa juga terjadi di bulan tersebut yang hingga kini masih banyak meninggalkan tanya. Salah satunya adalah penculikan terhadap 13 aktivis periode 1997/1998 yang sampai saat ini membuat pihak keluarga  masih terus menuntut pertanggungjawaban  dari pemerintah. 

Berdasarkan data KontraS, kasus penculikan terhadap aktivis itu terjadi pada Februari-Mei 1997/1998 dengan rincian, 9 orang dikembalikan serta 13 orang masih hilang. 

Adapun 9 orang yang dikembalikan ialah : Aan Rusdiyanto, Andi Arief,  Desmon J Mahesa, Faisol Reza, Haryanto Taslam, Mugiyanto, Nezar Patria, Pius Lustrilanang, dan Raharja Waluya Jati. 

Sedangkan13 orang yang belum kembali hingga sekarang, terdiri dari; 

1. Dedy Hamdun, 29 Mei 1998. Diambil paksa di Jakarta. 
2. Hermawan Hendrawan, 12 Maret 1998. Diambil paksa di Jakarta  
3. Hendra Hambali, 14 Mei 1998. Diambil paksa di Jakarta  
4. Ismail, 29 Mei 1997. Diambil paksa di Jakarta  
5. M Yusuf, 7 Mei 1997. Diambil paksa di Jakarta  
6. Nova Al Katiri, 29 Mei 1997. Diambil paksa di Jakarta.
7. Petrus Bima Anugrah, Minggu ke III  
bulan Maret 1998. Diambil paksa di Jakarta. 
8. Sony, 26 April 1997. Diambil paksa di Jakarta . 
9. Suyat, Februari 1997. Diambil paksa di Jakarta  
10. Ucok Munandar Siahaan, 14 Mei 1998 Diambil paksa di Jakarta. 
11. Yadin Muhidin, 14 Mei 1998. Diambil paksa di Jakarta.
12. Yani Afri, 26 April 1997. Diambil paksa di Jakarta. 
13. Wiji Tukul, Mei 1998. Diambil paksa di Jakarta.

Pada saat itu, atas desakan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, membuat Panglima ABRI Jendral TNI Wiranto membentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang kemudian memecat 11 orang anggota Kopasus yang dinilai terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu, pada 24 Agustus 1998 Letjen TNI Prabowo Subianto selaku mantan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) diberhentikan dari dinas kemiliteran.

Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) melakukan aksi kamisan yang ke-813 di seberang Istana, Gambir, Jakarta, Kamis, 25 Apri 2024. Dalam aksinya masa menuntut Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dengan dituduh terlibat GAM serta mengidentifikasi penemuan tulang manusia di reruntuhan Rumoh Geudong. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun hingga 2003, tidak ada perkembangan atas proses penuntasan kasus Penculikan aktivis 1997-1998. Korban dan keluarga korban penculikan aktivis 1998  yang kemudian disebut IkoHi (Ikatan Keluarga Orang Hilang) didampingi KontraS kembali menuntut Komnas HAM untuk membentuk tim penyelidik atas kasus penghilangan paksa. Tak kurang dari 4 kali korban dan keluarga korban melakukan audiensi dan aksi ke Komnas HAM untuk mempertanyakan kasus penculikan.  

Pada Kamis, 18 Januari 2007 sebuah aksi diam di depan Istana Presiden pertama kali dilakukan oleh Maria Katarina Sumarsih, yang merupakan Ibu dari Wawan (korban Tragedi Semanggi I), Suciwati (istri Aktivis HAM Munir), dan Bedjo Untung yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) dan pencetus gerakan ini. 

Aksi Kamisan muncul sebagai bentuk protes para keluarga korban Tragedi 1965, Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, kasus Talangsari, kasus Tanjung Priok, pembunuhan aktivis Munir, dan kasus HAM lainnya yang belum terselesaikan. 

Dikutip dari Sejarah Aksi Kamisan Jakarta: Gerakan Sosial Baru Tahun 2007-2021 pemilihan lokasi di depan Istana Presiden sebagai simbol pusat kekuasaan. Pakaian ditentukan berwarna hitam dan payung hitam sebagai maskot Aksi Kamisan.

Sejak saat itu, setiap Kamis sore, siapapun yang tertarik untuk menuntut keadilan dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM di negara ini turut bergabung dalam Aksi Kamisan. Seperti pada, 30 Agustus 2007, KontraS bersama IKOHI dan keluarga korban melakukan reli ke Istana Negara membawa tema Aksi Kamisan saat itu yakni Pekan Penghilangan Paksa.  

Hingga 17 Januari 2024, tepatnya 17 tahun Aksi Kamisan telah berjalan, lewat tema yang dibawa: Orang Silih Berganti, Aksi Kamisan Tetap Berdiri. Aksi Kamisan telah menyebar hingga dilaksanakan di daerah-daerah selain Jakarta bahkan juga lewat media sosial dan tagar Aksi Kamisan sempat trending di X beberapa kali. 

Saat Aksi Kamisan ke-807 yang dilaksanakan Kamis, 29 Februari 2024 yang digelar oleh Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menyoroti tentang Presiden Jokowi yang memberikanpangkat kehormatan kepada Prabowo Subianto. Dalam aksi di depan Istana Merdeka itu, mereka menuntut pencabutan pangkat yang diberikan kepada Prabowo atas keterlibatannya dalam penculikan aktivis 1997-1998.

SUKMASARI | YOLANDA AGNE | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan editor: Mei Bulan Reformasi: Kapan #Reformasidikorupsi Mulai Muncul, Apa Pencetusnya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerindra Ungkap Operasi Kaki Prabowo: Cedera Terjun Payung pada 1980-an, Muncul Setelah Puluhan Tahun

4 jam lalu

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman saat pelantikan menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023. Habiburokhman yang merupakan Anggota Fraksi Gerindra dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI menggantikan Desmond J Mahesa, yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gerindra Ungkap Operasi Kaki Prabowo: Cedera Terjun Payung pada 1980-an, Muncul Setelah Puluhan Tahun

Habiburokhman membicarakan operasi cedera kaki yang dilakukan pada presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.


HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

7 jam lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

Pada perayaan HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International Indonesia beberkan dosa-dosa Polri terkait pelanggaran HAM.


HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Momentum Kaji Ulang Revisi RUU Polri

8 jam lalu

Perwakilan koalisi masyarakat sipil untuk demokrasi dan anti korupsi; (dari kanan) mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid dan Kabid Riset dan Advokasi Kebijakan Publik LBH-AP PP Muhammadiyah Gufroni saat melayangkan surat terbuka kepada MK, pada Kamis, 4 April 2024 di Gedung MK. Mereka mendorong Presiden Jokowi dipanggil dalam sidang PHPU Pilpres 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Momentum Kaji Ulang Revisi RUU Polri

Amnesty International Indonesia singgung soal revisi UU Polri di HUT Bhayangkara ke-78.


Respons Ketua Komisi I DPR soal Prabowo Operasi Cedera Kaki di RS Dalam Negeri

10 jam lalu

Prabowo Ungkap Dirinya Jalani Operasi Besar untuk Pulihkan Cedera Kaki
Respons Ketua Komisi I DPR soal Prabowo Operasi Cedera Kaki di RS Dalam Negeri

Prabowo mengungkapkan dirinya baru saja menjalani operasi cedera kaki akibat kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI.


Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

20 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

Mahkamah Rakyat Permanen menyatakan, bahwa Indonesia telah secara paksa mengambil tanah adat Papua.


Prabowo Ungkap Dirinya Jalani Operasi Besar untuk Pulihkan Cedera Kaki

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat prosesi penyambutan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024. Prabowo menerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama dari Polri yang disematkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Dirinya Jalani Operasi Besar untuk Pulihkan Cedera Kaki

Operasi cedera kaki Prabowo dilakukan di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.


FITRA Minta Uji Publik Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Sepakati Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun
FITRA Minta Uji Publik Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) meminta adanya uji publik terhadap program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran.


Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

2 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

Menteri Bahlil sebut anggaran program makan bergizi Prabowo capai Rp 500 triliun. Sekretaris Jenderal FITRA Misbah Hasan dorong transparansi anggaran.


Gibran Blusukan di Jakarta Atas Restu Prabowo Subianto

3 hari lalu

Calon Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Rusun Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu, 24 April 2024. Sebelumnya, KPU menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penetapan dilakukan usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutus sengketa hasil pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Gibran Blusukan di Jakarta Atas Restu Prabowo Subianto

Gibran blusukan di beberapa daerah di Jakarta, Jumat ini. Ia membagikan buku dan sembako.


Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

3 hari lalu

Tokoh Move Forward Party dari Thailand saat mengunjungi Kantor TEMPO Media Grup di Jalan Pal Merah, Jakarta, Kamis 27 Juni 2024. TEMPO/Subekti.
Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

Juru bicara Partai Gerakan Maju (MFP) berkomentar tentang kondisi demokrasi di Thailand. Ia berpendapat masih ada sisa-sisa rezim militer di negara tersebut.