TEMPO.CO, Depok - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo termasuk kandidat yang melek teknologi. Bahkan, mantan Gubernur Jawa Tengah ini merespon positif penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk layanan publik.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengisi kuliah kebangsaan di Gedung Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Kampus Depok, Senin, 18 September 2023.
"Ya bagus kan, kemudian kita bisa membantu layanan publik dengan AI, harapannya masyarakat bisa gampang mendapatkan informasi," tutur Ganjar.
Menurut Ganjar penggunaan AI dapat meminimalisir waktu layanan, sehingga masyarakat terlayani dengan baik dan bisa lebih cepat prosesnya.
"Dia bertanya apa, jawabannya apa, bagaimana prosesnya, tempatnya di mana, semua bisa jawab. Kalau kemudian masyarakat bisa datang langsung mendatangi petugas satu-satu, barangkali akan terlalu lama dan itu bisa diakses dari mana pun," kata Ganjar.
Dikutip dari berbagai sumber, kecerdasan buatan atau AI merupakan program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. Termasuk dalam program itu adalah kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya.
Sebagai teknologi yang dirancang meniru kecerdasan manusia, AI dapat menyelesaikan pekerjaan manusia dengan lebih cepat dan efisien.
Sementara, Nama Geoffrey Hinton sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini karena pernyataannya tentang potensi ancaman kecerdasan buatan atau AI. Menurut Hinton, AI boleh jadi menimbulkan ancaman yang lebih serius daripada perubahan iklim.
Ilmuwan komputer terkemuka sekaligus pemenang Penghargaan Turing itu bahkan pensiun dari Alphabet Inc. (induk perusahaan Google) atas kekhawatirannya bahwa AI akan menjadi teknologi yang tak terkendali. Itu kemudian menyebabkan hiruk-pikuk di dunia teknologi global.
Menurut Hinton, sulit untuk mencegah munculnya aktor-aktor jahat dalam penggunaan AI. Ia prihatin tentang bahaya disinformasi yang dipicu oleh foto, video, dan hoaks yang dihasilkan secara meyakinkan. Dampak transformatif AI di pasar kerja juga menjadikan banyak posisi pekerjaan tidak lagi dibutuhkan.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Ganjar Komentari soal Peluang Mahfud MD Jadi Bacawapres: Lagi Digodok