Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soroti Polusi Udara, Partai Buruh Singgung Pengusaha Batu Bara di Lingkaran Jokowi

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh, Adityo Fajar. Dok. Partai Buruh
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh, Adityo Fajar. Dok. Partai Buruh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh, Adityo Fajar buka suara soal masalah polusi udara yang terus menghantui masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini. Dia pun menyoroti soal para pengusaha batu bara di lingkaran Presiden Jokowi. 

Fajar menyatakan masalah polusi udara saat ini sejatinya tak hanya dialami di Jakarta atau Indonesia saja, melainkan sudah menjadi isu global. Dia pun mempertanyakan soal imbauan Pemerintah DKI Jakarta yang ingin memberlakukan skema Work From Home (WFH) untuk menekan polusi udara. 

Dia menilai hal itu bukanlah solusi. Fajar menilai masalah polusi udara di Jakarta tak terelakkan menyibak persoalan yang lebih genting terkait emisi karbon. Diketahui emisi karbon menjadi salah satu kontributor utama perubahan iklim global, selain emisi gas rumah kaca. 

"Ini masalah besar, bukan hanya Jakarta. Ini isu global. Pertanyaannya, siapakah gerangan kontributor polutan udara paling besar? Siapa yang penganggu kelestarian dan keberlangsungan planet tempat kita tinggal?" kata Fajar melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 22 Agustus 2023.

Fajar menilai polusi udara yang terjadi saat ini tak lepas dari peran para taipan batu bara nasional yang sebagian besar berada di lingkaran Presiden Jokowi. Hal itu, menurut dia, terlihat dalam laporan Project Multatuli pada Februari tahun lalu. Laporan itu berjudul, "Profil & Peta Koneksi Bisnis dan Politik 10 Oligarki Batubara Terbesar di Indonesia di bawah Pemerintahan Jokowi". 

Laporan itu menyebutkan bisnis batubara berkontribusi besar pada masalah emisi karbon di Indonesia. Batubara digunakan di dalam negeri untuk menghidupkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan mendorong laju industri.

"Berdasar laporan Project Multatuli, hingga 2021, ada 66 perusahaan batubara beroperasi dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan 1.162 perusahaan dengan izin usaha pertambangan (IUP). Bila memakai perhitungan Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat, setiap juta ton batubara yang dibakar bisa menghasilkan emisi hingga 3,17 juta ton CO2. Maka, tambahan emisi Indonesia pada 2021 dari PLTU saja dapat mencapai 358 juta ton CO2," kata dia.

Ada nama Erick Thohir, Sandiaga Uno hingga Luhut Binsar Pandjaitan

Masih menurut laporan Project Multatuli, Fajar menyatakan bisnis batu bara ini dikuasai setidaknya delapan oligarki yang sebagian diantaranya berada di lingkaran Jokowi. Mereka adalah: Aburizal Bakrie, Fuganto Widjaja, Sandiaga Uno, Edwin Soeryadjaya, Garibaldi “Boy” Thohir, Erick Thohir, Agus Lasmono, dan Low Tuck Kwong. 

Selain itu, menurut Fajar, laporan itu juga menuliskan pebisnis batu bara yang jumlah produksi perusahaannya sebenarnya relatif kecil, tapi memiliki posisi di pemerintahan. Misalnya Prabowo Subianto dan Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu ada juga nama Airlangga Hartarto, Surya Paloh, dan Hary Tanoesoedibjo, ketua umum tiga partai politik yang mendukung pemerintahan Jokowi.

"Nama-nama mereka terbilang populer dan memiliki relasi dengan struktur kekuasaan politik hari ini. Lebih jauh dari itu, nama-nama ini juga terkoneksi secara langsung maupun tidak langsung dengan proses kandidasi capres dan cawapres. Artinya, menurut dia, bos-bos batu bara merupakan aktor penting dalam proses suksesi politik di Indonesia," kata Fajar.

Laporan dari Project Multatuli itu, menurut Fajar, pun sempat digaungkan secara lebih besar oleh lembaga nirlaba yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi, Oxfam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada November tahun lalu, Oxfam menulis  laporan bertajuk Carbon Billionaires: The investment emissions of the world’s richest people itu, Oxfam menuding kalangan miliarder lah biang keladinya.  Investasi dari hanya 125 miliarder terbesar di dunia, menurut laporan itu, memancarkan 393 juta ton CO2e setiap tahun.

Taipan-taipan ini, masih menurut laporan tersebut, menghasilkan 70 persen emisi karbon di dunia dari investasi mereka di berbagai jenis industri. Angka pencemaran yang mereka hasilkan kemungkinan masih lebih tinggi, karena terdapat miliarder dan perusahaan yang tidak mengungkapkan emisi mereka secara terbuka, sehingga tidak dapat dimasukkan dalam penelitian,

"Sementara kita mendapatkan kerusakan pernapasan, mereka meraup laba gila-gilaan", ujar Fajar.

Selanjutnya, singgung penggunaan batu bara untuk PLTU yang membahayakan kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

World Water Forum di Bali Ditargetkan Jaring 50 Ribu Wisatawan, Potensi Pendapatan Rp1,5 Triliun

3 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno diwawancarai awak media di sela World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin  20 Mei 2024. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
World Water Forum di Bali Ditargetkan Jaring 50 Ribu Wisatawan, Potensi Pendapatan Rp1,5 Triliun

World Water Forum di Bali mendorong percepatan pencapaian target wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara.


Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

4 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.


Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023. Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral RI-Iran dan beberapa MoU terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.


Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

6 jam lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasFem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Fira Prameswari
Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

Nasdem menyatakan terbuka bagi figur-figur yang mumpuni dan berwawasan global. Salah satunya Anies Baswedan.


Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

6 jam lalu

Berbagai kalangan mendesak Jokowi agar memilih anggota pansel calon pemimpin KPK yang berintegritas.
Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.


Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

6 jam lalu

Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada warga lanjut usia (Lansia) di Lapangan Jagung, Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 25 September 2021. Kunjungan tersebut untuk meninjau Vaksinasi Tanah Sereal Bangkit Menuju Zona Hijau untuk 1.000 warga. TEMPO/Daniel Christian D.E
Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.


Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mencium Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. Semasa hidupnya, Raisi dipandang sebagai sosok yang dijagokan untuk menggantikan Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.  REUTERS/Brendan McDermid
Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.


Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

7 jam lalu

Prabowo Subianto. FOTO/Instagram/prabowo
Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.


Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

8 jam lalu

Suasana di depan Gedung KPK/Tempo/Mirza Bagaskara
Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.


Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

10 jam lalu

Luhut Binsar menjemput Elon Musk di Bandara pagi ini untuk membahas beberapa agenda. Salah satunya meresmikan layanan internet Starlink (Instagram)
Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.