TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan merespons soal bakal calon wakil presidennya untuk Pemilu 2024 saat berada di Yogyakarta, Senin 24 Juli 2023.
Anies ke Yogyakarta awal pekan ini untuk sarapan di Legend Cafe dan mengunjungi bekas sekolahnya SMP Negeri 5 Kota Yogyakarta yang berulangtahun ke-72.
Kedatangan Anies ke Yogyakarta ini hanya berselang empat hari pascalawatan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. AHY dalam lawatannya ke Yogya pada Kamis 20 Juli lalu juga mengunjungi kafe yang sama dengan Anies.
Anies pun merespons soal kunjungan ke Yogya dan kafe yang kebetulan sama dengan AHY. Saat ditanya apakah kebetulan itu menjadi momen yang tepat mengumumkan cawapres, Anies masih mengelak.
"Ya kalau (soal cawapres) diberitahu dulu nanti tidak jadi kejutan lagi," kata Anies.
Anies berkukuh belum menyebut siapa yang ia pilih jadi pendamping pada 2024.
"Mudah-mudahan nanti kalau sudah waktunya pas (diumumkan cawapresnya)," kata Anies.
Soal ciri sosok cawapresnya apakah yang mengantarkan saat Anies pergi umroh ke Mekkah, Anies hanya menjawab singkat, "Insya Allah," kata dia.
Anies meminta masyarakat bersabar soal sosok cawapres yang akan ia pilih. "Kami sekarang fokus kepada tema-tema yang menyangkut kepentingan masyarakat, untuk cawapres nanti ada waktunya sendiri," kata dia.
Anies mengatakan pihaknya saat ini bekerja menyiapkan agenda-agenda yang terkait dengan perubahan.
"Kami ingin (tawarkan) perubahan, dari biaya hidup yang tinggi menjadi biaya hidup yang terjangkau, lapangan pekerjaan yang sulit menjadi lapangan pekerjaan yang mudah, kesempatan belajar yang terbatas menjadi lebih luas," kata Anies.
Jadi, kata Anies, ia fokus pada perubahan-perubahan yang ingin dirasakan pada level rumah tangga masyarakat. "Perubahan itu bukan soal politik di Jakarta tapi perubahan itu adalah perubahan yang terkiat dengan kegiatan di rumah tangga," ujar dia.
Ia mengatakan, ingin mewujudkan agar yang menjadi aspirasi mayoritas masyarakat di Indonesia seperti penegakan hukum, pemberantasan korupsi dikerjakan secara serius.
"Kami fokus di situ sekarang, karena itulah yang sesungguhnya dirasakan oleh masyarakat," ujar Anies.
Anies mengatakan ide perubahan itu bukan soal politik nasional. Tapi ingin perubahan kondisi hidup keluarga-keluarga di Indonesia.
Pilihan Editor: Tanggapi Luhut yang Sebut Kampungan, AHY: Kami Punya Hak Sampaikan Pandangan
PRIBADI WICAKSONO