INFO NASIONAL – Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengingatkan perlunya mengantisipasi tren peningkatan kasus tuberkulosis (TB) di dunia. "Kewaspadaan dengan memperluas cakupan deteksi dini TB di sejumlah daerah yang rawan peningkatan kasus harus segera dilakukan,” ujarnya melalui rilis, Sabtu, 22 Juli 2023.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kasus infeksi TB dunia terus menurun setiap tahun dan mencapai angka terendah pada 2020, yaitu 10,1 juta kasus. Namun pada 2021, kasus infeksi TB kembali meningkat jadi 10,5 juta. Peningkatan drastis ini baru kali pertama dalam 10 tahun terakhir.
Kasus kematian akibat TB pun menunjukkan tren meningkat pada 2020 menjadi 1,5 juta. Lalu, pada 2021, kasus kematian tuberkulosis di dunia kembali meningkat jadi 1,6 juta.
Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TB terbanyak di dunia pada kelompok usia produktif yaitu usia 25 sampai 34 tahun. Sementara di Indonesia, jumlah kasus TB terbanyak pada kelompok usia 45 tahun sampai 54 tahun.
Menurut Lestari, sejumlah catatan peningkatan kasus TB yang juga menyebabkan peningkatan jumlah kematian itu harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan.
Sejumlah strategi pencegahan harus secara konsisten dikedepankan dalam bentuk perluasan upaya deteksi dini di tengah masyarakat, penerapan pola hidup sehat dan peningkatan pemahaman masyarakat terkait gejala dan pengobatan TB.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar pemerintah di tingkat pusat dan daerah proaktif melakukan upaya promotif dan preventif dalam mencegah peningkatan kasus TB.
Apalagi, proses pengobatan TB yang relatif lama membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat, agar proses penularan dan jumlah kematian akibat TB bisa ditekan. Ia sangat berharap para pemangku kepentingan, baik pemerintah dan masyarakat, membangun kolaborasi yang kuat dalam penanganan pencegahan penyebaran penyakit di tanah air. (*)