Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Ingatkan Bahaya Spora Antraks, Masuk Melalui Paru-paru dan Infeksi Otak

image-gnews
Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan mata hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan mata hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan atau Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan sampai saat ini ada empat jenis penularan spora antraks kepada manusia.

Pertama, kata dia, antraks yang menginfeksi kulit akibat spora antraks menempel di luka terbuka, kedua antraks menginfeksi kulit akibat spora antraks masuk melalui suntikan, lalu antraks pencernaan akibat mengonsumsi daging sapi terinfeksi.

"Lalu yang paling berat itu (antraks) tipe pernapasan, case fatality rate-nya sampai 80 persen. Ini yang membuat penderitanya cepat meninggal," ujar Imran dalam webinar yang digelar Kementerian Kesehatan, Kamis, 6 Juli 2023. 

Dalam banyak kasus, Imran menyebut bakteri antraks yang masuk ke paru-paru juga menjalar ke selaput otak. Hal ini membuat infeksinya menjadi meningitis antraks. 

 Antraks tak bisa hilang

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainudin, menyebut penyakit antraks bukan penyakit yang dapat dibebaskan dari suatu daerah. Hal ini diakibatkan spora antraks dapat bertahan di tanah hingga puluhan tahun. 

Salah satu tempat di Indonesia yang menjadi lokasi endemi dan tak bisa dibebaskan dari antraks adalah Gunungkidul, Yogyakarta. 

"Gunungkidul memang endemis antraks. Ketika tidak ditangani dengan baik, maka akan terus menerus (berlanjut) kasusnya," ujar Nuryani. 

Ia menjelaskan Kementerian Pertanian sudah rutin membagikan vaksin antraks gratis untuk hewan ternak di kawasan Gunungkidul. Namun karena spora antrax yang masih bertahan di tanah dan kebiasaan masyarakat setempat membagikan daging hewan ternak yang mati tanpa disembelih, membuat penularan kawasan itu berisiko tinggi terpapar antraks. 

Lebih lanjut, Imran menjelaskan hampir setiap tahunnya ada laporan kasus penyakit antrax yang menular ke manusia di Yogyakarta. Seperti pada 2016 ada 16 kasus, 2017 ada 4 kasus, 2019 ada 31 kasus, 2020 ada 3 kasus, 2022 ada 23 kasus, dan pada 2023 ada 9 kasus dengan 3 di antaranya meninggal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di 2023 baru ada kematian. Satu dinyatakan suspect karena sudah ada hasil lab-nya dan dua belum sempat karena keburu meninggal. Tapi dari hasil investigasi, gejala ada, punya riwayat kontak dengan sapi yang mati karena antraks," kata Imran.

Tiga warga yang tewas itu berada di Gunungkidul, Yogyakarta. Mereka meninggal akibat terpapar bakteri antraks setelah mengonsumsi 3 daging sapi dan kambing yang mati mendadak. Mereka menggali kembali kuburan sapi yang mati tersebut dan mengonsumsinya secara beramai-ramai. 

Lebih lanjut, Imran menyebut pada kasus sebelumnya masyarakat yang terinfeksi hanya menunjukkan gejala gatal-gatal karena bakteri hanya mengenai kulit. Namun untuk saat ini, bakteri diduga sudah masuk ke bagian pernapasan dan menginfeksi otak. 

Kini, Kemenkes gencar mengimbau masyarakat untuk berhati-hati serta menyiagakan semua fasilitas kesehatan di Yogyakarta untuk pengobatan antrax. Menurut dia, spora antrax bisa terbang ke daerah lain. Apa lagi Yogyakarta baru mengalami gempa bumi pada pekan lalu dan risiko perpindahan masyarakat cukup banyak. 

Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pemantauan pada sedikitnya 23 warga yang diketahui bergejala akibat positif antraks. Dari temuan Dinas Kabupaten Gunungkidul, sedikitnya terdapat 85 warga yang positif, bukan 87 seperti yang dilaporkan, dan mayoritas tidak bergejala.

 Adapun 125 warga yang ikut menyembelih dan mengonsumsi daging sapi yang positif antraks itu telah diambil sampel darahnya untuk diperiksa lebih lanjut di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta. Dari hasil pemeriksaan, diketahui 85 warga positif antraks, dan yang bergejala ada 18 orang.

Warga yang diambil sampel darahnya mengalami gejala luka-luka khas antraks. Ada juga yang mengalami diare, mual, pusing, dan sebagainya. Untuk mereka yang bergejala maupun tidak, tetap mendapatkan antibiotik sebagai penanganan. "Namun demikian, tidak ada warga yang harus dirawat di RS karena bergejala," kata Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty.

Pilihan Editor: Kementrian Pertanian Sebut Bakteri Antraks di Gunung Kidul Sulit Dihilangkan, Ini Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.


Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan program pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit pada Senin, 6 Mei 2024 di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, kawasan Palmerah, Jakarta Barat. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.


Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.


Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 hari lalu

Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Anis Hidayah memaparkan catatan penegakan hak asasi manusia (HAM) sepanjang 2023 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 25 Januari 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

9 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.