Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menuju Pemilu 2024, Kapolri Minta Masyarakat Hilangkan Istilah Cebong, Kampret, dan Kadrun

image-gnews
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pendapatnya mengenai penyelenggaraan Pemilu 2024. Berkaca dari Pemilu 2019, ia ingin masyarakat tetap kondusif dan menghilangkan istilah cebong, kampret, dan kadrun. 

Istilah cebong, kampret, dan kadrun yang populer pada Pemilu 2019 telah menyebabkan polarisasi dalam masyarakat. Menurut Listyo Sigit, polarisasi melalui istilah tersebut masih terlihat di media sosial. Padahal, pada golongan elite, situasi bisa mengalami perubahan yang cepat. Dari saling serang, menjadi berdamai. 

“Kalau rekan-rekan lihat di medsos ada cebong, ada kampret, ada kadrun, terus sekarang apalagi? Jadi hal tersebut terus menjadi di grassroots. Mungkin elite mudah, hari ini berantem besok salaman, rangkul-rangkulan, tetapi di bawah tidak,” kata Listyo Sigit melalui YouTube saat kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri.

Akibat istilah tersebut, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menginginkan rekan sejajarnya menjadi cooling system. Pada situasi politik saat ini, rekan-rekannya berperan untuk bekerja sama dengan para tokoh-tokoh penting. Kerja sama tersebut bertujuan untuk selalu mengingatkan bahwa politik harus terhindar dari hoaks dan politik hitam. 

Awal Mula Istilah Cebong, Kampret, dan Kadrun

Istilah cebong, kampret, dan kadrun mulai populer pada Pemilu Presiden Indonesia 2014 dan Pemilu Presiden Indonesia 2019. Istilah-istilah tersebut lekat dengan pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 

Cebong terkenal sebagai  julukan terhadap pendukung Joko Widodo atau Jokowi. Merujuk p2k.stekom.ac.id, cebong berasal dari kabar Jokowi yang memiliki hobi untuk memelihara katak saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara istilah kampret adalah julukan bagi para pendukung Prabowo Subianto. Secara tidak langsung, kampret adalah lawan dari cebong. Istilah kampret bermula ketika beredar sebuah video mengenai Prabowo Subianto saat debat calon presiden 2014. Ia menyebut kampret ketika mendapat pertanyaan mengenai evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) oleh Joko Widodo. 

Mendengar kabar tersebut, pada 2014,  Partai Gerindra pun membuat pernyataan melalui  juru kampanye media online-nya bahwa Prabowo Subianto tidak mengucapkan kata tak sopan tersebut. 

Kemudian, istilah kadrun. Mengacu pada kominfo.go.id, sebenarnya kadrun sudah muncul sejak Pilkada DKI Jakarta pada 2022. Kadrun dalam dunia politik adalah kepanjangan dari kadal gurun. Kadrun ditujukan untuk individu yang memiliki pikiran sempit dan dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme. 

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menganggap bahwa istilah-istilah, seperti cebong, kampret, dan kadrun secara tidak langsung dapat merusak nilai-nilai masyarakat Indonesia yang terkenal menghormati keberagaman, ramah, dan selalu menjaga persatuan. Sebab itu, ia menginginkan Pemilu 2024 dapat berjalan secara kondusif.

Pilihan Editor: Profil Komjen Agus Andrianto, Wakapolri Baru yang Ditunjuk Kapolri Listyo Sigit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

4 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.


Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023. Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral RI-Iran dan beberapa MoU terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.


Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

5 jam lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasFem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Rabu 24 Juli 2019. Tempo/Fira Prameswari
Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

Nasdem menyatakan terbuka bagi figur-figur yang mumpuni dan berwawasan global. Salah satunya Anies Baswedan.


Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

6 jam lalu

Berbagai kalangan mendesak Jokowi agar memilih anggota pansel calon pemimpin KPK yang berintegritas.
Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.


Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

6 jam lalu

Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada warga lanjut usia (Lansia) di Lapangan Jagung, Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 25 September 2021. Kunjungan tersebut untuk meninjau Vaksinasi Tanah Sereal Bangkit Menuju Zona Hijau untuk 1.000 warga. TEMPO/Daniel Christian D.E
Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.


Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mencium Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. Semasa hidupnya, Raisi dipandang sebagai sosok yang dijagokan untuk menggantikan Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.  REUTERS/Brendan McDermid
Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.


Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

7 jam lalu

Prabowo Subianto. FOTO/Instagram/prabowo
Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, karier militer Prabowo amblas, kisah cintanya dengan Titiek Soeharto pun ikut kandas.


Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

7 jam lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo (tengah) saat memimpin sidang putusan dismissal terkait perkara sengketa Pileg 2024 hari ini di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 21 Mei 2024. Sebanyak 207 perkara akan dibacakan putusan dismissal-nya. Secara keseluruhan, terdapat 297 perkara sengketa Pileg, baik Pileg DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota yang didaftarkan ke MK.TEMPO/Subekti.
Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

MK memutuskan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di dapil Aceh II tidak dapat diterima karena kabur alias tidak jelas.


Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

7 jam lalu

Prabowo Subianto. FOTO/Instagram/prabowo
Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.


Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

8 jam lalu

Suasana di depan Gedung KPK/Tempo/Mirza Bagaskara
Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.