TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno meminta kepada warga Indonesia agar tertib menjelang tahun politik pagelaran kontestasi pemilihan umum 2024 mendatang. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh seruan-seruan politik yang memecah belah masyarakat.
Sutrisno mengatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beradab luhur. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para pelaku politik agar berpolitik secara santun pada pemilu nanti.
"Lebih lebih ini mau pemilu ya. Jangan sampai pemilu ini, kita sebagai bangsa yang sopan ini lalu tidak tertib," kata Wakil Presiden RI Ke-6 itu saat ditemui di kediamannya pada Sabtu 20 Mei 2023.
Selain itu, Sutrisno juga mengingatkan bahwasanya Indonesia adalah milik seluruh warga negara Indonesia. Ia menyebut karena perbedaan pandangan politik membuat masyarakat menjadi terbelah dan terkotak-kotak.
"Yang tertib, gentleman, karena semua ini yang beda partai beda rumah itu adalah saudara-saudara sebangsa. Itu saja," ujar mantan Panglima ABRI tersebut.
Selain itu, kata Sutrisno, dirinya meminta kepada para pelaku politik agar jangan mengadu domba demi kepentingan politik. Ia menyebut adu domba politik tersebut akan berpengaruh kepada kehidupan masyarakat Indonesia.
"Jangan diadu domba. Seneng ngerasa paling benar, jangan. Ini negara besar. Bangsamu ini budayanya tinggi. Kobarkan itu, akhlak yang baik itu," kata Sutrisno.
Try Sutrisno juga berpesan kepada siapapun calon pemimpin bangsa nantinya agar membersihkan hati dan pikiran. Sebab menurut dia, dengan begitu seorang pemimpin akan memiliki orientasi untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.
"Calon wakil presiden, tadi basisnya sudah saya sebut. Ini (sembari memegang kepala) hatinya jahat, korupsi, menyabet kancane," kata Sutrisno.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan dirinya sudah mendapat beberapa wejangan dari Try Sutrisno. Ia menyebut pendamping Presiden Soeharto itu menitipkan pesan agar Indonesia jangan jadi terlalu liberal bila nanti diberi kesempatan memimpin negara ini.
"Beliau menitipkan ayo kembali kepada dasar Pancasila dan UUD 45 yang asli yang murni jangan se-liberal kebablasan. Kira kira begitu," kata pria yang kerap disapa Cak Imin itu dalam kunjungan politiknya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.