TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyebut partainya belum membuat kesepakatan apapun dengan Partai Gerindra, termasuk soal koalisi besar pasca pertemuan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya bertemu di Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Rabu, 5 April 2023.
"Pertemuan kemarin tidak ada deal apapun, hanya membangun komunikasi dan mencoba mencari kesamaan. HT dan Prabowo sudah lama mengenal," kata Ferry dalam keterangannya, Ahad, 9 April 2023.
Ferry mengatakan pertemuan Rabu lalu itu diinisiasi lebih dahulu oleh Perindo. Saat itu HT menghubungi Prabowo untuk bertemu dalam rangka safari politik Perindo.
Ferry mengatakan pertemuan itu sekaligus silaturahmi antara dua sahabat. Sebab, hubungan Hary Tanoe dengan Prabowo sudah terjalin sejak Menteri Pertahanan itu maju dalam Pilpres 2014 berpasangan dengan Hatta Rajasa. Hubungan berlanjut saat Pilkada DKI 2017 ketika HT mendukung pasangan Anies-Sandi yang diusung oleh Prabowo.
"Di Pilpres 2019 kami bersebrangan, tapi bukan dalam konteks perpecahan. Di 2024 kami ingin membangun demokrasi yang lebih Indah dan tidak ada polarisasi," kata Ferry.
Gerindra gencar ajak parpol berkoalisi
Selain dengan Perindo, Prabowo Subioanto juga melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk membahas soal koalisi. Terbaru, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu kemarin untuk membahas soal Koalisi Kebangsaan alias koalisi besar.
Zulhas menyatakan PAN siap menjadi motor penggerak Koalisi Kebangsaan di bawah komando Presiden Jokowi.
“Saya berharap koalisi kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi menjadi kenyataan dan PAN siap menjadi motor penggeraknya,” ujar Zulhas.
Pilihan Editor: Pakar Sebut PDIP Tetap Jadi Bagian Rencana Poros Koalisi Besar