TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan TNI-Polri saat ini terus melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) diduga kabur dari Kabupaten Paro ke Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Kavaleri Herman Taryaman mengatakan Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya itu sengaja berpencar untuk mengecoh tim gabungan. Alhasil, tim Satgas Damai Cartenz yang memburu mereka mesti memperluas pencarian.
“Proses pencarian dikembangkan ke wilayah lainnya karena diketahui KST mulai berpencar untuk mengelabui aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian,” kata Kolonel Kav Herman Taryaman dalam pesan tertulisnya, Rabu, 8 Februari 2023.
Perihal syarat tebusan senjata dan amunisi yang diminta OPM, Herman mengatakan tim gabungan hanya fokus dalam pencarian dan keselamatan Kapten Philips maupun warga sipil.
“TNI melakukan pencarian Pilot Susi Air yang dibawa KST untuk membantu Polri dalam penegakkan hukum dan melindungi keselamatan masyarakat, serta memastikan pembangunan tetap berjalan,” tuturnya.
Tim gabungan TNI-Polri dari Satgas Damai Cartenz memperluas pencarian Kapten Philips karena OPM telah kabur dari Kabupaten Nduga.
Komandan Satgas Cartenz 2023 Komisaris Besar Faizal Rahmadani mengatakan, pencarian kali ini diperluas hingga Kabupaten Lanny Jaya.
"Karena Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah meninggalkan Paro, Kabupaten Nduga," kata Faizal dalam keterangannya pada Senin, 6 Maret 2023.
Menurut dia, perluasan pencarian untuk menemukan pilot Susi Air itu dilakukan sejak 7 Februari 2023. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua itu mengatakan perluasan pencarian ini diharapkan bisa menemukan titik terang keberadaan Kapten Philips.
EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA
Pilihan Editor: Ini Alasan Panglima TNI Yudo Margono Tak Kerahkan Pasukan Khusus Bebaskan Pilot Susi Air
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini