TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan penyebab bentrok antara ratusan pekerja di area smelter PT. Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah karena diakibatkan beberapa faktor. Penyebab pertama, saat itu buruh menuntut manajemen meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasca tewasnya dua karyawan yang bekerja di bagian crane.
"Kecelakaan kerja karena crane mati, karena ada kesalahan pada listrik mungkin ya, ini kelalaian sebenarnya, faktor kelalaian daripada perusahaan terhadap K3, keselamatan dan kesehatan kerja," ujar Iqbal di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Senin, 16 Januari 2023.
Dalam peristiwa yang terjadi di pertengahan Desember 2022 itu, satu pekerja wanita asal Bugis bernama Nirwana Selle dan satu pekerja pria asal Bali bernama I Made Defri Hari Jonathan tewas terpanggang. Menurut Iqbal, pasca peristiwa ini pihak perusahaan tidak juga meningkatkan K3 sesuai Undang-Undang.
"Kematian dua orang inilah yang memicunya daripada keresahan buruh. Ini perusahaan besar, ada 10 ribu buruh, keresahan itu adalah yang sebelum terjadi kematian buruh akibat kelalaian k3," kata Iqbal.
Penyebab selanjutnya, para buruh di PT GNI menganggap upah yang diterima terlalu kecil, yakni hanya Rp3,6 juta per bulan. Menurut Iqbal, nominal tersebut terlalu kecil mengingat PT GNI merupakan perusahaan rasaksa asal Cina dengan penghasilan triliunan rupiah per bulan.
"Jadi buruh resah sudah bekerja tahunan di sana, ketika diajak berunding dengan enaknya manajemen mengatakan hanya bisa menaikkan upah hanya Rp75 ribu per month. Artinya lebih kecil dari USD 13 dolar per bulan. Itu yang membuat keresahan memuncak," kata Iqbal.
Masalah terakhir, Iqbal menyebut para TKA Cina ketika memberikan perintah kepada pekerja lokal menggunakan kaki. Bahkan ada insiden ketika pekerja lokal sedang makan, para TKA menendang pekerja. Menurut Iqbal, saat itu pekerja masih menahan diri atas perbuatan para TKA.
Hingga pada 14 Januari 2023, perundingan kenaikan upah antara manajemen dengan pekerja tidak menemui kesepakatan. Para buruh akhirnya melakukan demonstrasi kepada para manajemen.
"Ketika mereka berdemonstrasi, kemudian diserang oleh TKA Cina, di informasi yang kami terima diserang, dibubarkan. Malamnya, mereka marah, sudah lah temannya mati, kenapa mau aksi diserang?" kata Iqbal.
Selanjutnya: kronologi bentrok...