"Ada hubungan lebih dari sekedar ajudan dengan atasan?" kata jaksa di ruang sidang pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 12 Desember kemarin.
"Yosua adalah driver saya, yang saya anggap sebagai anak kami," kata Putri.
"Tidak ada hubungan romantis?" ujar jaksa lagi.
"Tidak ada," kata Putri.
Jaksa kemudian menanyakan apakah Putri pernah dites menggunakan poligraf. Jaksa lalu memaparkan beberapa pertanyaan saat dites poligraf mengenai dugaan perselingkuhan dengan Yosua.
"Saudara pernah di tes poligraf?” ujar jaksa.
"Pernah," ujar Putri.
"Dalam pertanyaan apakah Anda berselingkuh dengan Yosua? Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di magelang? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang? Saat itu Anda jawab apa?" kata jaksa.
"Tidak," kata Putri.
Lebih lanjut, jaksa menjelaskan jika Putri telah menyampaikan keterangan bohong sewaktu dites dengan poligraf.
"Di sini diindikasi Anda berbohong. Bagaimana tanggapan Anda?" kata jaksa.
Sementara itu, Ferdy Sambo juga mengaku pernah dites menggunakan alat uji pendeteksi kebohongan atau poligraf saat menjadi saksi mahkota pada 7 Desember lalu.
"Saudara saksi, pernah saudara diperiksa dengan alat poligraf?," kata jaksa.
"Pernah," ujar Sambo.
Jaksa lalu menanyakan apakah Sambo menembak Brigadir Yosua Hutabarat. Sambo dengan singkat menjawab tidak kepada jaksa.
"Di dalam pertanyaan di poligraf, saudara ditanyakan apakah saudara melakukan penembakan terhadap Yosua, jawaban saudara apa?," tanya jaksa lagi.
"Tidak," jawab Sambo.
Kemudian, jaksa menanyakan apakah Sambo mengetahui hasil uji tes kebohongan yang ia jalani. Sambo menyebut hasil tes kebohongan menyatakan dirinya tidak jujur soal menembak Brigadir Yosua.
"Sudahkah hasilnya saudara ketahui?," cecar jaksa.
"Sudah," singkat Sambo.
"Apa?" tanya jaksa
"Tidak jujur," ujar Ferdy Sambo.
Mendengar jawaban itu, jaksa mengakhiri pertanyaannya. Namun Ferdy Sambo langsung mengajukan interupsi ke majelis hakim. Ia berargumen hasil uji poligraf tidak bisa dijadikan dasar pembuktian. Eks Kadiv Propam Polri itu pun tidak mau dicap sebagai pembohong berdasarkan hasil tes poligraf.
"Jadi poligraf itu setahu saya tidak bisa digunakan dalam pembuktian di pengadilan. Hanya pendapat saja. Jadi jangan sampai framing ini membuat media mengetahui bahwa saya tidak jujur," kata Ferdy.
Ferdy Sambo sempat menjalani uji poligraf saat ditangani penyidik Bareskrim Polri. Tes kejujuran terhadap Ferdy Sambo dilakukan untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Baca juga: Richard Eliezer Ungkap Alasan Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua