Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

Editor

Nurhadi

Umar Patek diarak usai menyelesaikan tugasnya sebagai petugas petugas pengibar bendera merah putih, dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
Umar Patek diarak usai menyelesaikan tugasnya sebagai petugas petugas pengibar bendera merah putih, dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. TEMPO/Edwin Fajerial Suko Purnomo Adi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terpidana kasus Bom Bali I, Umar Patek, resmi bebas bersyarat pada Rabu, 7 Desember 2022. Pembebasan itu menuai perhatian dari internasional. Lantas, bagaimana sepak terjangnya sebelumnya? Berikut beberapa rangkuman fakta terkait Umar Patek.

1. Belajar perang di Pakistan

Menurut pengakuan Sawad, salah satu teroris yang tertangkap, mengaku mengenal Umar Patek di Pakistan sekitar 1991. Mereka berada di Pakistan karena menjadi mahasiswa di sebuah akademi militer setempat.

Di Pakistan, Sawad menghabiskan waktu bersama Patek selama tiga tahun untuk belajar berperang. Di sana mereka mendapat pelatihan menembak, membuat bahan peledak, serta membaca peta. Dari Karachi, Pakistan, Sawad pergi ke Manila, lalu menuju Kota Batu di Mindanao.

2. Membantah anggota Jamaah Islamiyah

Meski pernah ikut berlatih dalam pelatihan militer di kamp militer Jamaah Islamiyah di Hudaibiyah, Filipina, Umar Patek membantah pernah menjadi jamaah Islamiyah. "Tidak, saya tidak pernah di Jamaah Islamiyah," ujarnya.

3. Terlibat di banyak tragedi

Sebelum berpartisipasi dalam eksekusi bom Bali I, Umar Patek yang merupakan lulusan kamp pelatihan militer di Afghanistan dan Pakistan pada 1990-an ini juga pernah ikut terlibat dalam konflik yang terjadi di Ambon dan tragedi Bom Natal. Selain itu, Umar Patek juga pernah bergabung di Moro Islamic Liberation Front, Mindanao, pada 1995.

4. Marah saat melihat rakitan Bom Bali I

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak awal, Umar Patek telah menentang saat melihat kamar kerja temannya yang telah dipenuhi bahan bom eksplosif. Ia mempertanyakan keberadaan bahan-bahan bom tersebut. "Ini mau apa-apaan? Ini bom. Tidak bisa disamakan dengan peluru. Begitu diledakkan, siapa pun akan menjadi korban," ujarnya. Namun, teman tersebut tak menggubrisnya. Alasannya karena semua tindakan sudah dimusyawarahkan dan prosesnya telah berjalan.

5. Hanya berposisi sebagai anak buah

Pada Bom Bali I, Umar Patek mengaku bahwa posisinya hanya sebagai anak buah. Sebab, keahliannya hanya sebatas merakit bom dengan daya ledak rendah yang dipelajarinya saat belajar di kamp militer Afghanistan. Ia hanya bertugas untuk melakban rak-rak filling cabinet.

6. Menulis pembelaan dengan tulisan tangan

Surat pembelaan Umar Patek sebanyak 31 halaman ditulisnya sendiri dengan huruf sambung. Umar menuturkan ia mulai menulis surat pembelaan tersebut sejak tuntutan dibacakan selama kurang dari dua minggu.

Dalam pledoi yang berjudul "Bila Rusa Dibilang Gajah", ia mengatakan hanya seekor rusa, tidak besar seperti gajah. Sebab, meski memiliki badan kecil, media massa selama ini menggambarkannya memiliki peran yang besar dalam kasus terorisme.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Dinyatakan Bebas Bersyarat, Begini Kisah Pelarian Terpidana Terorisme Bom Bali I Umar Patek

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Densus 88 Tangkap 3 Tersangka Teroris di Tiga Tempat Berbeda dalam Sepekan

3 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers yang diikuti secara daring dari Jakarta pada Minggu, 21 Mei 2023. (ANTARA/Fath Putra Mulya)
Densus 88 Tangkap 3 Tersangka Teroris di Tiga Tempat Berbeda dalam Sepekan

Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka teroris di tiga lokasi berbeda di Jatim dan NTB. Disinyalir berhubungan dengan jaringan Al Qaeda.


Mantan PM Imran Khan Dipanggil atas Serangan terhadap Gedung Militer Pakistan

8 hari lalu

Pemandangan sebuah rumah di daerah kanton, yang dibakar oleh para pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan selama protes terhadap penangkapannya, di Lahore, Pakistan 9 Mei 2023. REUTERS/Aun Jaffery.
Mantan PM Imran Khan Dipanggil atas Serangan terhadap Gedung Militer Pakistan

Mantan perdana menteri Imran Khan telah dipanggil oleh otoritas Pakistan atas serangan ke Gedung Jinnah pada 9 Mei lalu


Salju Longsor di Pakistan, 11 Orang Suku Nomaden Tewas Tertimbun

10 hari lalu

Tim penyelamat mendorong van kamar mayat melewati salju setelah longsoran salju menewaskan anggota suku nomaden, di Astore, Pakistan 27 Mei 2023 di layar ini ambil dari video. Departemen Informasi/Handout Gilgit-Baltistan melalui REUTERS
Salju Longsor di Pakistan, 11 Orang Suku Nomaden Tewas Tertimbun

Belasan suku nomaden di Pakistan tertimbun longsoran salju, sebanyak 11 di antaranya tewas. Perubahan iklim menyebabkan salju longsor.


Densus 88 Tangkap 2 Teroris Jaringan JI dan JAD di Jawa Timur

13 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers yang diikuti secara daring dari Jakarta pada Minggu, 21 Mei 2023. (ANTARA/Fath Putra Mulya)
Densus 88 Tangkap 2 Teroris Jaringan JI dan JAD di Jawa Timur

Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Jawa Timur. Polisi akan melakukan penyidikan lebih lanjut setelah penangkapan keduanya.


Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

15 hari lalu

Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood
Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

Tidak ada pegawai MOL saat serangan berlangsung, tetapi enam anggota pasukan, termasuk tentara Pakistan dan kontraktor keamanan, tewas.


Hotel di Mekah Kebakaran, 8 Jamaah asal Pakistan Tewas

16 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Hotel di Mekah Kebakaran, 8 Jamaah asal Pakistan Tewas

Sebuah hotel di Kota Suci Mekah kebakaran hingga menewaskan setidaknya delapan jamaah asal Pakistan


Polisi Pakistan Berencana Geledah Rumah Mantan PM Imran Khan

19 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan diberi pertolongan setelah  ditembak di tulang kering di Wazirabad, Pakistan 3 November 2022. Imran Khan dibawa ke rumah sakit di Lahore setelah serangan di Wazirabad, hampir 200 km  dari ibu kota, Islamabad. Urdu Media via REUTERS
Polisi Pakistan Berencana Geledah Rumah Mantan PM Imran Khan

Pemerintah Pakistan menuding Imran Khan melindungi sekitar 400 pendukungnya di rumah setelah menyerang bangunan militer


Mengenal Istri Imran Khan yang Terkenal dengan Kecintaannya terhadap Sufisme

21 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan istrinya Bushra Bibi ditutupi dengan kain putih saat mereka tiba untuk menghadap Pengadilan Tinggi di Lahore, Pakistan, 15 Mei 2023. REUTERS/Mohsin Raza
Mengenal Istri Imran Khan yang Terkenal dengan Kecintaannya terhadap Sufisme

Bushra Khan menjadi istri ketika Imran Khan yang kerap disebutnya sebagai pemimpin spiritualnya.


Pendukung Pemerintah Pakistan Protes Pembebasan Imran Khan

23 hari lalu

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi selama protes terhadap penangkapan Khan, di Peshawar, Pakistan, 10 Mei 2023. REUTERS/Fayaz Aziz
Pendukung Pemerintah Pakistan Protes Pembebasan Imran Khan

Aksi unjuk rasa pendukung pemerintah digelar untuk memprotes pembebasan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.


6 Negara Eksportir Rempah-rempah Terbesar di Dunia

23 hari lalu

Penjual menata rempah-rempah dagangannya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan  kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
6 Negara Eksportir Rempah-rempah Terbesar di Dunia

Sebagai salah satu negara pengekspor rempah-rempah terbesar di dunia. Indonesia diproyeksikan tak lagi mengekspor rempah-rempah, namun bumbu masak.