TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR Polri berhasil mengevakuasi dua jenazah yang merupakan korban gempa Cianjur di RT 03, RW 01, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat Jumat sore, 25 November 2022. Saat ditemukan, jenazah yang merupakan seorang Ibu dan anak balita itu saling berpelukan.
"Sekitar jam 15.30 WIB personel Polri Gabungan Unit K9, SAR Brimob Polri, telah berhasil melaksanakan evakuasi dua korban jenazah Mr.X dalam posisi berpelukan," bunyi keterangan tertulis Humas Mabes Polri kepada Tempo, Jumat, 25 November 2022.
Sampai saat ini, tim SAR masih berusaha mengidentifikasi identitas kedua korban. Kedua jenazah kini telah dibawa ke rumah sakit untuk proses Identifikasi DVI.
Sampai hari ini, akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur pada Senin, 21 November 2022, sebanyak 272 orang meninggal dunia, 39 hilang, dan 2.046 orang luka-luka. Gempa juga mengakibatkan 62.545 orang mengungsi.
Baca: Basarnas Kerahkan 11 Ekor Anjing SAR Cari Korban Gempa Cianjur
Sementara itu Badan SAR Nasional mencatat hingga siang ini masih terdapat 35 korban gempa Cianjur yang hilang akibat tertimbun longsoran tanah. Tim SAR pada pagi hari berhasil menemukan 4 dari 39 korban yang tertimbun longsor. Proses evakuasi para korban dilakukan oleh ribuan personel SAR dan juga dengan mengerahkan 11 ekor anjir SAR.
"Tim anjing SAR terus menerus menyisir kawasan untuk mengetahui titik-titik dugaan para korban berada," ujar Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi.
Henri menyebut belasan anjing SAR itu dikerahkan bersama dengan 1.408 personel yang dibagi menjadi 3 kelompok. Tim A dengan jumlah 456 personel dengan lima anjing SAR serta empat personel technical search peralatan life detector bekerja di area warung Sate Shinta. Di lokasi ini pada pagi tadi tim berhasil menemukan empat jenazah.
Kemudian Tim B beroperasi di area Cijendil RT 03 RW 1, Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 472 personel, empat anjing SAR, dan empat personel technical search peralatan life detector. Terakhir Tim C beroperasi di Kampung Cicadas, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 480 personel, dua anjing SAR, dan 4 personEL technical search peralatan life detector.
"Total personel yang terlibat tercatat 1.408 orang dari Basarnas maupun potensi SAR yang berasal dari 192 instansi dan organisasi," kata Henri.
Henri menyebut timnya harus melakukan pemetaan lokasi para korban yang tertimbun di kedalaman yang bervariasi. Selain itu, hujan yang intens mengguyur serta adanya gempa susulan menjadi tantangan bagi tim SAR. “Tim SAR berusaha mengurai tanah longsor dan membongkar bangunan-bangunan di bawahnya yang diduga kuat terdapat korban,” kata Henri.
Baca: Cerita Pengungsi Yang Selamat Dari Gempa Cianjur, Tahan Tembok Rubuh Demi Cucu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.