TEMPO.CO, Solo -Kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo mendapatkan sanksi berupa peringatan keras dan terakhir oleh Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
Sanksi diberikan menyusul dukungan Rudy, sapaannya, terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.
FX Hadi Rudyatmo dan Sibuk Ngelas Pasca Purna Tugas Wali Kota
Mengutip laman ppid.surakarta.go.id, pemilik nama lengkap Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 13 Februari 1960. Dia merupakan Wali Kota Surakarta selama dua periode, yakni 2012 hingga 2015 dan 2016 hingga 2021. Sebelumnya, juga selama dua periode, Rudy mendampingi Joko Widodo atau Jokowi sebagai Wakil Wali Kota Surakarta.
Rudy menjadi Wakil Wali Kota Surakarta periode 2005 hingga 2020 dan periode 2010 hingga 2015. Namun, karena Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada 2012 Rudy menggantikan posisi Wali Kota Surakarta yang ditinggalkan Jokowi.
Pada periode berikutnya, Rudy kembali dipercaya masyarakat Solo. Bersama Achmad Purnomo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta, Rudy memimpin Surakarta hingga 2021.
Baca juga : Tak Ada Sanksi PDIP untuk Puan Maharani Soal Dewan Kolonel
Rudy purnatugas dari kursi wali kota pada 17 Februari 2021 silam. Baru tiga hari lengser dari jabatannya, politikus PDIP itu kembali menjalani aktivitasnya sebelum menjadi pejabat.
Bukan bersantai menikmati waktu bebas, Rudy kembali ke setelan pabrik mengurus bengkel las. Usaha yang didirikan bersama temannya itu telah berjalan selama 25 tahun lebih.
Mantan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo mengelas besi di bengkel las miliknya Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Jumat 19 Februari 2021. Usai purna tugas dari jabatan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo menjalani kegiatan sebagai masyarakat biasa mengisi waktu dengan membantu mengelas di bengkel las miliknya yang sudah beroperasi kurang lebih 25 tahun dan berolahraga. Kepiawaianya mengelas dipelajarinya ditahun 80 an dengan otodidak menambal pipa ac yang berlubang. Saat itu Rudy bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik obat wilayah Sukoharjo. TEMPO/Bram Selo
Mengelas memang jadi keahlian lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) itu. Kemampuan Rudy semakin berkembang saat bekerja di sebuah perusahaan farmasi dan makanan yang cukup terkenal, PT Konimex.
Di sana dia bekerja sebagai teknisi. Selama bekerja di perusahaan itu, Rudy menjadi terampil mengoperasikan las hingga mesin bubut. “Sehingga sekarang tidak canggung lagi memegang alat-alat bengkel,” kata Rudy kepada Tempo, Sabtu, 20 Februari 2021 silam.
Kendati sudah belasan tahun menjabat sebagai wakil wali kota dan wali kota, Rudy mengaku tak malu menekuni usaha tersebut. Dia yakin penghasilan dari usahanya itu mampu mencukupi kebutuhan seusai lengser sebagai pejabat. Pesanan di bengkelnya cukup banyak, dari membuat teralis besi hingga mesin-mesin untuk industri kecil. “Tidak perlu malu, yang penting mencari uang halal,” ujarnya.
Meski pernah memimpin Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak akan mencari pesanan di proyek pemerintah. Dia yakin bisa ikut lelang tender secara prosedural. “Tapi pesanan dari luar saja sudah demikian banyak, saya kira tidak perlu ikut tender pemerintah,” katanya lagi.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Begini Alasan PDIP Beri Sanksi Berbeda untuk Ganjar dan FX Hadi Rudyatmo
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.