TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri telah bertemu dengan Gubernur Lukas Enembe di kediamanya, Kota Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura.
"Gubernur Enembe memang dalam keadaan sakit," kata Mathius di Jayapura, Sabtu 22 Oktober 2022.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat, 21 Oktober itu, Lukas Enembe mengatakan bersedia diperiksa oleh tim dokter Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
"Gubernur Lukas Enembe bersedia diperiksa dokter KPK," kata Mathius.
Baca juga: KPK Tunjuk IDI untuk Periksa Kesehatan Lukas Enembe
Dia mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan KPK agar bisa segera dijadwalkan pemeriksaannya.
Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi Rp 1 miliar. Meski demikian, hingga kini KPK belum bisa memeriksa Lukas karena alasan kesehatan tersangka.
Untuk memastikan soal kesehatan Lukas, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan tengah membuat tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami baru rapat, tim baru rapat kecil tetapi tim itu sudah segera terbentuk. Nanti kalau sudah terbentuk, maka tim ini akan melakukan agenda kegiatan," kata Firli Bahuri di Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2022.
Menurut Firli pembentukan tim ini untuk bisa segera memulihkan kesehatan Lukas Enembe sehingga dapat diminta keterangan oleh penyidik KPK dalam proses penyidikan.
"Yang harus dilakukan untuk memastikan dan sekaligus membantu pemulihan kesehatan para pihak yang keterangannya dibutuhkan oleh KPK, terutama terhadap hak-hak tersangka harus kami penuhi," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga membenarkan bahwa tim penyidik telah bertemu dengan tim kuasa hukum dan dokter pribadi Enembe pada Senin (17/10) membahas kondisi kesehatan terkini Enembe.
Hal tersebut, kata dia, sebagai bagian dari azas-azas pelaksanaan tugas pokok KPK, salah satunya menjunjung tinggi hak asasi manusia.
"Betul, kami bertemu dengan pengacaranya Lukas Enembe, ketemu sama dokter dan kami tindak lanjuti. Dalam prinsip penegakan hukum itu kami tidak boleh mengabaikan HAM," kata dia.
Baca juga: Firli Bahuri Bakal Ikut Tim IDI Lihat Kondisi Kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe