TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Progamming Indosiar Harsiwi Achmad mengatakan pihaknya tidak pernah mengenakan penalti bila ada perubahan jadwal pertandingan selama bekerja sama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejak 2018-2022.
“Tadi juga ditanyakan (oleh Komnas HAM) apakah ada penalti, tidak ada penalti, tidak pernah. Kami bekerjasama dgn LIB dari tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, dan setiap tahun selalu ada perubahan sekitar 20 persen perubahan jadwal tayang dan kami tidak pernah mengenakan penalti,” kata Harsiwi setelah diperiksa oleh Komnas HAM di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.
Harsiwi mengungkapkan setiap tahun selalu ada perubahan sekitar 20 persen jadwal tayang dan Indosiar tidak pernah mengenakan pinalti. Pun di dalam kontrak ia mengatakan tidak ada klausul khusus yang menyatakan penalti jika jadwal diubah. Harsiwi tidak mengungkapkan berapa nilai kontrak dengan PT LIB.
Lebih lanjut ia mengatakan penyelengaraan Liga 1 adalah tanggung jawab PT LIB. Indosiar, kata dia, hanya sebagai official broadcaster. Seluruh perizinan, kata dia, termasuk yang berhubungan dengan klub atau liga, adalah kewenangan PT LIB. "Kami yang menayangkan Liga 1, sementara seluruh penyelenggaraan baik itu perizinan, berhubungan dengan klub, berhubungan dengan liga, itu bukan wewenang kami. Jadi kami adalah stasiun penayang. Itu yang perlu saya klarifikasi,” ujar Harsiwi.
Indosiar Klaim Hanya Menyiarkan
Menurut Harsiwi otoritas final jadwal pertandingan sepenuhnya berada di tangan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1. Semua stakeholder, kata dia, mengikuti keputusan final yang didiskusikan bersama PT LIB. Setelah jadwal ditentukan PT LIB, selanjutnya akan disampaikan kepada broadcaster sampai dilakukan diskusi untuk mencapai solusi.
Dalam diskusi tersebut akan memperhatikan berbagai aspek dan akhirnya mencapai solusi sesuai kesepakatan dengan PT LIB, sebab otoritas final berada di LIB. “Kemudian kami semua termasuk broadcaster dan semua stakeholders mengikuti jadwal final yang dikeluarkan oleh LIB,” kata Harsiwi.
Harsiwi membantah jadwal tidak diubah karena Indosiar tidak mau memajukan jam pertandingan. Ia mengatakan jam pertandingan sudah ditentukan melalui draf yang disusun oleh LIB dalam setahun. Kemudian, draf itu dibagikan ke broadcaster untuk selanjutnya didiskusikan bersama.
Komnas HAM sebelumnya membeberkan temuannya tentang Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat yang sempat meminta penyelenggara mengubah jadwal pertandingan dari semula pukul 20.00 WIB menjadi 15.30 WIB.
Namun permintaan tersebut ditolak PT LIB sehingga jadwal tetap pukul 20.00 WIB. “Kamu tahu apa yang terjadi, termasuk kenapa jadwal tidak bisa diubah meski alasan perubahan karena keamanan,” tutur Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pihak Indosiar Penuhi Undangan Komnas HAM