Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Pencapresan Anies Baswedan oleh NasDem Jadi Magnet Politik

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat acara perpisahan di depan Museum Fatahillah, Jakarta, Ahad, 9 Oktober 2022. Masa jabatan Anies akan habis pada 16 Oktober 2022 mendatang. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat acara perpisahan di depan Museum Fatahillah, Jakarta, Ahad, 9 Oktober 2022. Masa jabatan Anies akan habis pada 16 Oktober 2022 mendatang. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengamati dampak politik setelah Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Menurut Ujang apa yang dilakukan NasDem menjadi sebuah magnet politik tersendiri sehingga banyak pihak yang bereaksi, termasuk partai koalisi.

"Buktinya banyak pihak termasuk partai koalisi Jokowi kebakaran jenggot dalam konteks mereka tidak menyukai apa yang dilakukan NasDem," kata Ujang kepada Tempo, Selasa, 11 Oktober 2022.

Apa yang dilakukan NasDem, kata Ujang, merupakan strategi partai yang tentu telah diperhitungkan secara matang, termasuk mempertimbangkan risiko dikritik, diserang, atau bahkan ingin mendegradasi NasDem dan Anies.

Ujang menuturkan ada dua sikap yang ditunjukkan oleh partai koalisi pemerintahan Jokowi. Pertama, semua partai setuju mengamankan Jokowi hingga Oktober 2024. Namun kedua, ketika sudah membicarakan tentang pemilu dan pilpres, semua partai koalisi akan bergerak sendiri-sendiri.

Baca Juga: Sekjen PDIP Enggan Komentari Isu Surya Paloh Pamit ke Jokowi untuk Pilpres 2024

"Jadi saya melihat apa yang di lakukan NasDem setelah itu (deklarasi capres) tidak ada masalah," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu. Ujang yakin Ketua Umum NasDem Surya Paloh sudah mengantongi izin Jokowi. "Enggak mungkin enggak perlu izin," tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Urusan capres, kata Ujang, tidak perlu mengekor pada pemerintah. Apa yang dilakukan NasDem, menurut dia, tidak melanggar etika berpolitik karena memang tidak ada aturan yang dilanggar. "Tidak ada kesepahaman untuk saling mendukung satu sama lain antar-sesama partai koalisi, bahkan soal koalisi itu masing-masing," ujar Ujang.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Langkah NasDem sebagai partai koalisi pemerintah dinilai PDIP tak sesuai etika politik yang diharapkan karena Anies selama ini diketahui memiliki pandangan berbeda dari Presiden Jokowi. Etika politik yang dimaksud Hasto adalah partai pengusung Jokowi berkewajiban mendorong keberhasilan program pemerintah selama lima tahun ke depan.

GADIS OKTAVIANI

Baca Juga: Partai NasDem Mengklaim Mulai Rasakan Efek Anies Baswedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

4 jam lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Sidang ini beragenda pemeriksaan keterangan saksi yakni empat pejabat di Kementerian Pertanian yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian. TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjadi salah satu saksi dalam lanjutan sidang Syahrul Yasin Limpo.


Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

9 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar


KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

1 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

2 hari lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.


Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

2 hari lalu

Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan pers kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.


Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

2 hari lalu

Foto kombinasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Tempo/Dhemas Reviyanto-Dian Triyuli Handoko
Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta


Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

3 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.


Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

4 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat mengobrol saat usai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.


Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta


Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.