TEMPO.CO, Solo - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko ikut menyoroti kasus pemukulan anggota Paspampres atau Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kepada seorang sopir truk dan dua kernetnya, yang terjadi di Kota Solo, belum lama ini.
Moeldoko yang juga merupakan mantan Panglima TNI ini mengaku sangat menyayangkan adanya insiden pemukulan yang dilakukan oleh personel Paspampres terhadap warga sipil tersebut
"Ini harusnya nggak boleh terjadi. Apalagi itu persoalan sepele," ujar Moeldoko kepada awak media seusai mengisi Kuliah Umum kepada para mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu, 13 Agustus 2022,
Moeldoko menegaskan, atas kejadian tersebut diperlukan langkah antisipasi agar ke depan tidak terjadi lagi insiden serupa di masyarakat. Menurutnya, yang harus dilakukan adalah penguatan disiplin terhadap para prajurit.
"Untuk antisipasi, saya pikir memang harus meningkatkan disiplin. Sebagai manusia, mungkin emosi ya, tapi sebagai prajurit harus bisa penyesuaian dengan kehendak rakyat," ucap dia.
Moeldoko menegaskan, pada masa sekarang ini rakyat menginginkan prajurit yang lebih humanis.
"Prajurit harus semakin rendah hati, tidak boleh lagi mudah emosi. Intinya penguatan disiplin perlu," kata Moeldoko.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka geram saat mengetahui informasi ada anggota Paspampres yang diduga memukul warga di kawasan pertigaan lampu merah Manahan, Solo, belum lama ini.
Informasi itu diketahui Gibran dari curhatan seorang warganet yang terekam dalam sebuah tangkapan layar dan sempat dibagikan oleh akun Twitter @txtdrberseragam, Kamis, 11 Agustus 2022 malam.
Dalam curhatannya pada postingan tersebut, warganet yang tidak menyebutkan namanya itu mengaku pemukulan oleh anggota Paspampres terhadap ayahnya dan dua kernet sang ayah, terjadi di kawasan pertigaan lampu merah Manahan, Solo, belum lama ini.
Menanggapi insiden itu, Gibran pun memanggil anggota Paspampres yang melakukan pemukulan tersebut ke ruang kerja wali kota, Jumat, 12 Agustus 2022. Pelaku pemukulan yang diketahui bernama Hari Misbah, anggota Tim Advance Paspampres telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
SEPTHIA RYANTHIE
Baca: Paspampres Pukul Warga Solo, Gibran Tarik Paksa Masker Pelaku sampai Talinya Putus