INFO NASIONAL – “Indonesia negara hukum, rakyatnya tidak sombong. Assalamualaikum dari Polsek Muara Gembong,” sapa Kanit Binmas Polsek Muara Gembong Aipda Rohimah kala menerima penghargaan sebagai penerima Hoegeng Awards 2022 untuk Kategori Polisi Berdedikasi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76, 1 Juli 2022.
Aipda Rohimah meraih penghargaan atas dedikasinya membantu masyarakat melalui Program Gerakan Seribu Koin (Geserin). Inovasinya mengumpulkan uang receh, telah menyelamatkan banyak kehidupan masyarakat yang kurang mampu termasuk para lanjut usia (lansia). “Dia ibu bagi masyarakat Muara Gembong,” ucap sebuah prolog di acara Hoegeng Awards 2022 yang dapat ditayangkan ulang melalui Kanal Youtube Divisi Humas Polri.
Rohimah berhasil mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Setidaknya, sejak 2017 program Geserin sudah tercipta. Masyarakat pun antusias dengan apa yang dilakukan perempuan berhijab ini. Dia pun memilih untuk menjadi kakek dan nenek asuh. “Babeh, Polwan kampung berdiri di sini, ditonton sama pegede-pegede Beh. Takdir milik Allah, Doa dan usaha milik kita. Terus berdoa berusaha sampai kata Bismillah menjadi Alhamdulillah, lelah menjadi Lillah. Ayo tergerak ayo bergerak bersama polsek Muara gembong,”ucapnya saat menerima penghargaan.
Untuk menjadi Polisi Berdedikasi versi Hoegeng Awards, Aipda Rohimah harus berkompetisi mengalahkan sekitar 67 ribu kandidat. Jumlah itu terus mengerucut hingga terpilih tiga nominasi. Selain Rohimah, nominasi lainnya diperoleh Aipda Agung Gede Asmarajaya, anggota satuan polair polres Lampung Selatan. Dedikasi tinggi terhadap kemanusiaan dan lingkungan membuatnya menggunakan waktu di luar tugas untuk berbagai kegiatan pengabdian.
Sementara Ipda Purwanto, anggota satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan berhasil membuat pupuk organik berdasarkan resep mendiang ayahanda. Pupuk tersebut, lalu digunakan untuk membantu para petani mendapatkan hasil maksimal.
Dewan Pakar yang juga Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM 2020 – 2022 Mohammad Choirul Anam menuturkan, ada banyak polisi yang berdedikasi untuk membantu masyarakat. “Ibarat nyemplung bersihkan selokan, urus kematian, padahal itu bukan tupoksi mereka.”
Untuk kategori Polisi Berdedikasi, lanjut Anam, ternyata terdapat keunikan. “Dari 67 ribu polisi yang diajukan oleh masyarakat kepada kami, 80 persen polisi berdedikasi, ada yang berdedikasi kepada masyarakat. Polisi yang hadir dalam masyarakat. Ngurusin kematian, buta huruf, bercocok tanam untuk memperkuat ekonomi pedesaan, bekerja 24 jam membangun sistem keamanan di masyarakat.”
“50 ribu peserta adalah cerminan dalam Hoegeng award, polisi hadir di dalam masyarakat, dan masyarakat merasakan langsung keberadaan kepolisian,” kata Anam. (*)
