TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Presiden Jokowi soal pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin menuai kontroversi. Masalah muncul setelah pihak Ukraina membantah telah menitipkan pesan tersebut.
Rusia menyerang Ukraina dengan menggelar operasi militer khusus sejak 24 Februari 2022. Pada pekan lalu, Jokowi menggelar kunjungan ke dua negara tersebut.
Jokowi awalnya bertemu dengan Zelensky, pada 29 Juni. Sehari berselang, dia melawat ke Rusia untuk bertemu Vladimir Putin.
Berikut beberapa fakta yang muncul dari perbedaan klaim soal pesan Jokowi dalam lawatan ke dua negara tersebut:
1. Pernyataan Jokowi
Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv, pada 29 Juni. Saat itu, Jokowi mengatakan kepada Zelensky kalau dirinya menawarkan diri untuk membawa pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi.
Sehari kemudian, 30 Juni, Jokowi datang ke Moskow, Rusia dan bertemu Putin.
"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara
dua pemimpin tersebut," kata Jokowi di Kremlin.
2. Bantahan Ukraina
Sekretaris Pers untuk Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov, membantah pernyataan Jokowi
soal titipan pesan Zelensky kepada Putin. Klarifikasi disampaikan Nikiforov mengatakan kepada media Ukrainska Pravda, pada 3 Juli 2022.
Ia menyebut bahwa fokus pembicaraan antara Zelensky dan Jokowi di Istana Presiden Ukraina di Kyiv, Rabu 29 Juni 2022, adalah tentang blokade pelabuhan Ukraina. Sebab Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina.
"Pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka dalam pidato hariannya," kata Nikiforov.
3. Respons Rusia
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membenarkan ada pesan yang disampaikan Jokowi dari
Zelensky kepada Vladimir Putin. Tapi, Ia tak merinci pesan yang dimaksud.
"Itu bukanlah pesan tertulis. Hanya itu yang saya bisa katakan kepada anda," kata dia kepada media Rusia, TASS, mengkonfirmasi soal pesan Jokowi.
4. Tanggapan Pemerintah
Saat dikonfirmasi ihwal pesan Jokowi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu, 3 Juli 2022 tidak berkomentar banyak. "Saya tidak dapat merespon sesuatu yang tidak saya ketahui. Mohon maaf," ujar Faizasyah melalui pesan singkat.
Sementara itu, misi perdamaian Presiden Indonesia Jokowi ke Ukraina dan Rusia dinilai belum berhasil. Hal itu karena Presiden Putin mengabaikan pesan damai Presiden Zelensky yang coba dijembatani Indonesia saat pertemuan di Kremlin, 30 Juni 2022.
"Presiden Putin terus melanjutkan aksi militer dan perang di Ukraina itu, jadi dari segi misi perdamaian, saya tidak melihat adanya terobosan karena kalau misi perdamaian itu berarti konsep perdamaian diterima oleh kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia," kata Dino Patti Djalal, Ketua Foreign Policy Community of Indonesia dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 1 Juli 2022.
Eks Wakil Menteri Luar Negeri dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mencatat, Vladimir Putin dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi sama sekali tidak menyebut mengenai misi perdamaian dan yang dirujuk hanya mengenai hubungan ekonomi Indonesia-Rusia. Isu lain yang disinggung yakni mengenai ekspor gandum Ukraina.