Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

28 Tahun Lalu Majalah Tempo Dibredel, Hari ini Luncurkan Wajah Baru Tempo Digital

image-gnews
WS Rendra pada protes pembredelan TEMPO, EDITOR dan DETIK di depan Deppen, Jakarta, 1994. Majalah Tempo dibredel untuk pertama kalinya pada 12 April 1982. Tempo, yang saat itu berusia 12 tahun, dibredel oleh Departemen Penerangan melalui surat yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo. Dok.TEMPO/Robin Ong
WS Rendra pada protes pembredelan TEMPO, EDITOR dan DETIK di depan Deppen, Jakarta, 1994. Majalah Tempo dibredel untuk pertama kalinya pada 12 April 1982. Tempo, yang saat itu berusia 12 tahun, dibredel oleh Departemen Penerangan melalui surat yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo. Dok.TEMPO/Robin Ong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 21 Juni menjadi saat bersejarah bagi keluarga besar Tempo Media Group. Pemberedelan Majalah Tempo 28 tahun silam, tepatnya 21 Juni 1994, menjadi catatan sejarah pengekangan kebebasan pers di masa orde baru.

Pada Selasa 21 Juni 2022, menjadi catatan sejarah baru pula bagi Tempo dengan memperkenalkan wajah baru Tempo Digital. Acara tersebut berlangsung di Plataran, Senayan, Jakarta Selatan, pukul 18.00 - 20.00, dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, serta persembahan dari Endah N Rhesa, Jhonny Iskandar dan Perunggu. Kegiatan tersebut disiarkan langsung oleh seluruh aplikasi sosial media Tempo Media.

CEO PT Info Media Digital (Tempo Digital) Wahyu Dhyatmika mengatakan, tak hanya desain tata letak Tempo.co yang baru, tapi juga logo dan tagline-nya.

“Dengan wajah baru Tempo.co ini, kami ingin menegaskan komitmen baru kami melayani lebih banyak pembaca dan memberikan informasi dan interaksi yang lebih intensif dengan Anda semua,” ujarnya.

"Perubahan penting ini kami lakukan 10 tahun setelah Tempo.co diluncurkan pada 2011 lalu, dan 28 tahun setelah Tempo dibredel. Pesan terpentingnya adalah audience centered approach. Wajah baru Tempo Digital menempatkan pembaca sebagai pusat dari semua layanan dan produk digital kami," kata Wahyu Dhyatmika.

28 Tahun Lalu Majalah Tempo Dibredel

Majalah Tempo mengalami pembredelan oleh Pemerintah Orde Baru setelah menerbitkan pemberitaan terkait dugaan kasus korupsi impor 39 kapal perang bekas Jerman Timur. Impor itu diprakarsai Menteri Riset dan Teknologi saat itu, B.J. Habibie. Pemerintah beralasan, pemberitaan tersebut dapat membahayakan stabilitas nasional. Pemberedelan ini memicu aksi demonstrasi menuntut kebebasan pers.

“Ada pers yang mengeruhkan situasi dan mengadu domba. Ini gangguan pada stabilitas politik dan nasional. Kalau tak bisa diperingatkan, akan kita ambil tindakan.” kata Soeharto pada 9 Juni 1994.

Wartawan senior Tempo, Leila Chudori membagikan kesaksiannya saat Majalah Tempo diberedel pada 1994 itu. Leila menceritakan bagaimana suasana detik-detik pemberedelan terjadi. Desas-desus Tempo akan diberedel sebenarnya telah terdengar lewat kabar angin beberapa hari sebelumnya. Hari itu, Leila yang tengah bekerja seperti hari biasanya, mendapatkan panggilan dari seorang teman yang bekerja di Kantor Berita Antara.

“Waktu itu kan belum ada handphone ya, jadi teleponnya ke kantor, saya mendapat telepon dari teman-teman di Antara, Lel, Tempo diberedel,” kata dia.

Leila awalnya tak menaruh percaya. Setelah temannya itu mengatakan bahwa berita tentang pemberedelan Tempo siap diturunkan, barulah Leila menanggapinya dengan serius. Berita itu masih ditahan lantaran menunggu surat pemberitahuan dari Pemerintah kepada pimpinan Tempo. “Setelah dikasih tahu baru kemudian nanti berita itu akan diturunkan, tapi berita itu sudah disiapkan,” kata Leila. Namun, temannya itu tak menjelaskan penyebab pemberedelan secara spesifik. “Enggak disebut secara spesifik karena apa tapi disebut dibredel.”

Mendapatkan informasi itu, Leila lantas memberitahu rekan kerjanya, salah satunya Mas Bambu. Karena tak percaya, Mas Bambu meminta mengonfirmasi ulang informasi tersebut. “Ah, dari kemarin begitu terus ngomongnya. Coba telepon lagi teman kamu,” kata Leila menuturkan ulang respons Mas Bambu. Untuk meyakinkan kebenaran informasi, Leila bahkan menelepon temannya yang menulis pemberitaan pemberedelan Tempo yang telah disiapkan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mendapat informasi itu, awak media Tempo kemudian dikumpulkan untuk berdiskusi. Goenawan Mohamad atau GM kemudian berbicara di depan para wartawan Majalah Tempo, mereka akan menunggu sampai pemberitahuan diumumkan. Benar saja, tak lama berselang pemberitahuan pemberedelan ini diumumkan Direktur Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika Kementerian Penerangan, Subrata, atas nama Menteri Penerangan Harmoko. Tak hanya Majalah Tempo, dua media lain, Tabloid DeTik dan Editor juga turut dicabut izin usahanya.

“Dan enggak lama (setelah pemberitaan pemberedelan turun) semua orang datang, kawan-kawan dari berbagai media, dari berbagai NGO, tokoh-tokoh semau datang,” kata Leila.

Mantan Pemimpin Redaksi Tempo kala itu, Bambang Harymurti atau yang akrab disapa BHM setelah mendapat informasi itu, dirinya merasa sedih dan marah. BHM menceritakan saat itu suasana kantor riuh ramai. GM menyampaikan pidatonya pascapembredelan. Ia masih teringat dengan kata-kata Goenawan Mohamad. “Kita boleh kalah, tapi tidak boleh takluk.”

GM beserta rombongan kemudian mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. “Waktu itu saya sedang hamil empat bulan. Saya ingat sekali suasananya penuh sekali, sangat ngebeludak dan ya pokoknya semua pada bicara,” turur laila. Setelah di DPR, rombongan kemudian mendatangi area di depan Departemen Penerangan di Merdeka Barat dan Monas. Di sana aparat keamanan rupanya telah bersiap menahan unjuk rasa. Bahkan beberapa tokoh sempat mengalami kekerasan, di antaranya penyair W.S Rendra dan pelukis Semsar Siahaan.

“Seingat saya Mas Rendra itu kena pukul, terus Semsar Siahaan kalau enggak salah kakinya kena dan gara-gara itu dia jadi tidak bisa jalan dengan normal,” tutur Leila.

Majalah Tempo tidak terima nasib dan membawa kasus ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dalam perlawanan tersebut, hakim Benyamin Mangkoedilaga memenangkan Tempo. Setelah lengsernya Soeharto pada 1998, majalah Tempo kembali terbit hingga hari ini. Kini, dalam rangka memperingati peristiwa 28 tahun silam itu, Tempo.co memiliki tampilan laman baru.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kronologi Pembredelan Majalah Tempo, Editor dan Detik 27 Tahun Silam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Penyebab Konflik Agraria di Pulau Rempang, Wadas, Kinipan, Kendeng, dan Dago Elos

7 hari lalu

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Deretan Penyebab Konflik Agraria di Pulau Rempang, Wadas, Kinipan, Kendeng, dan Dago Elos

Beberapa peristiwa konflik agraria terjadi di Wadas, Kinipan, Kendeng, Dago Elos dan terakhir di Pulau Rempang. Apa saja penyebabnya?


Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

10 hari lalu

Daud Beureueh. Foto : wikipedia
Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

Pascakemerdekaan, karena kecewa dengan pemerintahan Sukarno, Daud Beureueh memberontak. Dia mendirikan NII Aceh, ada alasan lainnya.


Ipang Wahid Stratejik Ungkap Media yang Jadi Referensi Masyarakat, Tempo.co Termasuk Media Dinilai Tajam dan Kritis

13 hari lalu

Dewan Pers Arif Zulkifli menyampaikan peran penting media saat menghadiri peluncuran Wajah Baru Tempo Digital di Hutan kota by Pelataran, Senayan, Jakarta, 21 Juni 2022. Tepat pada hari peringatan pembredelan majalah Tempo pada 21 Juni, Tempo Media Group meluncurkan wajah baru Tempo digital. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ipang Wahid Stratejik Ungkap Media yang Jadi Referensi Masyarakat, Tempo.co Termasuk Media Dinilai Tajam dan Kritis

Ipang Wahid Stratejik lakukan penelitian media yang jadi referensi masyarakat dari politik hingga gosip. Tempo.co masuk media dinilai kritis.


Indonesia Entrepreneur Challenge 2023, Dirut Tempo Berikan Penghargaan bagi 20 UMKM

27 hari lalu

Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli memberikan sambutan saat penyerahan  Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023 di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Indonesia Entrepreneur Challenge 2023, Dirut Tempo Berikan Penghargaan bagi 20 UMKM

Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli memberikan penghargaan untuk dua puluh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbaik dari seluruh Indonesia.


Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

27 hari lalu

Suasana Ballroom Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan saat acara malam penghargaan Indonesia Entrepreneur Challange (IEC) 2023 pada Rabu, 30 Agustus 2023. Tempo Media Group memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemenang sayembara IEC 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

Tempo Media Group akan menggelar malam penghargaan "Indonesia Entrepreneur Challenge 2023" (IEC) di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu, 30 Agustus 2023.


CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Direktur Katadata Pimpin AMSI Periode 2023-2027

32 hari lalu

Wahyu Dhyatmika CEO Tempo Digital (kiri)  dan Maryadi Direktur Bisnis dan Digital Katadata (kanan) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) periode 2023-2027, pada kongres III yang berlangsung di Hotel El Royale, Bandung 24 Agustus 2023. Foto: Istimewa
CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Direktur Katadata Pimpin AMSI Periode 2023-2027

Wahyu Dhyatmika CEO Tempo Digital dan Maryadi Direktur Bisnis dan Digital Katadata terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekjen AMSI periode 2023-2027.


Jalan Politik 25 Tahun Partai Amanat Nasional, Siapa Saja Tokoh Pendiri PAN?

33 hari lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa (dua kanan) bersama Ketua Majelis Tinggi PAN, Amien Rais (dua kiri) dan Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan menghadiri temu kader PAN se-Jabotabek, di Jakarta  International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (17/2). ANTARA/Wahyu Putro A
Jalan Politik 25 Tahun Partai Amanat Nasional, Siapa Saja Tokoh Pendiri PAN?

Pada 23 Agustus 1998, Partai Amanat Nasional (PAN) 25 tahun. Berikut sejarah berdirinya PAN, siapa 50 tokoh pendirinya? Apa peran Amien Rais?


Tempo.co Raih Penghargaan Media Brand Awards 2023 dari Serikat Perusahaan Pers

39 hari lalu

Tempo.co meraih penghargaan Media Brands Awards 2023 dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) sebagai brand media nasional dengan coverage tertinggi di media sosial di Denpasar, Bali, Jumat, 11 Agustus 2023.[istimewa]
Tempo.co Raih Penghargaan Media Brand Awards 2023 dari Serikat Perusahaan Pers

Tempo.co memenangkan Penghargaan HUT 77 Serikat Perusahaan Pers Kategori Media Brand Awards 2023 Sub Kategori Media Nasional.


Alasan Mereka Hengkang dari PSI, Guntur Romli: Tanda-tanda Koalisi dengan Prabowo

48 hari lalu

Politukus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi Ketua Umum Ganjarian Mohamad Guntur Romli saat deklarasi Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Relawan Ganjarian dibentuk untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024. TEMPO/Subekti
Alasan Mereka Hengkang dari PSI, Guntur Romli: Tanda-tanda Koalisi dengan Prabowo

Partai Solidaritas Indonesia atau PSI kehilangan 3 kadernya dalam waktu tak berselang lama. Apa alasan Guntur Romli dan lainnya?


Polisi Sebut Harun Masiku Sembunyi di Indonesia, Kronologi 3 Tahun KPK Tak Berhasil Tangkap Kader PDIP Buron Itu

49 hari lalu

Harun Masiku. facebook.com
Polisi Sebut Harun Masiku Sembunyi di Indonesia, Kronologi 3 Tahun KPK Tak Berhasil Tangkap Kader PDIP Buron Itu

Lebih 3 tahun menjadi buronan KPK, tersangka kasus dugaan suap di KPU Harun Masiku belum ditangkap. Polisi sebut kader PDIP itu sembunyi di Indonesia.