TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kesiapan Provinsi Lampung dalam menghadapi arus balik libur lebaran 2022, pada Rabu, 4 Mei 2022. Puncak arus balik diprediksi terjadi mulai 6 Mei besok.
Muhadjir yang didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengecek dua pelabuhan yang akan menjadi lokasi utama penyeberangan masyarakat ke Pulau Jawa, yakni Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung.
"Saya senang sekali, Bapak Menhub, Pak Kakorlantas, Pak Menteri BUMN, Bapak Gubernur, Kapolda Lampung, semuanya sudah sangat kompak telah menyiapkan dengan sangat baik," ujar Muhadjir Effendy lewat keterangannya, Kamis, 5 Mei 2022.
Muhadjir pertama meninjau Pelabuhan Panjang. Pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat dan angkutan logistik tersebut, kini juga difungsikan menjadi alternatif penyeberangan dari Sumatera ke Jawa. Tujuannya untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni pada arus balik nanti.
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan penyeberangan laut melebihi penumpang di transportasi umum lain. Jumlahnya mencapai 1,6 juta penumpang, baik di Pelabuhan Bakauheni maupun di Pelabuhan Merak.
Kemudian, di Pelabuhan Bakauheni, Muhadjir juga mengecek kesiapan pelabuhan menghadapi lonjakan arus balik masyarakat. Secara umum, Muhadjir menilai dua pintu masuk ke Pulau Jawa itu telah siap menghadapi lonjakan arus balik libur lebaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa puncak arus balik lebaran akan terjadi pada tiga hari terakhir libur lebaran. Karenanya, dia meminta agar masyarakat bisa kembali sebelum puncak arus balik.
"Karena pada tanggal 6, 7, 8 Mei akan terjadi lonjakan penumpang. Saya mohon kepada Pak Gubernur, Kapolda untuk menyampaikan kepada warga untuk mudik lebih awal. Karena itu salah satu manajemen lalu lintas yang harus kita lakukan," ujar Budi Karya.
Budi menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Provinsi Lampung yang telah menyiapkan Pelabuhan Panjang dengan baik. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada stakeholder di Pelabuhan Panjang seperti PT Pelni dan PT Pelindo yang sudah menunjukan kesiapan yang baik.
Dia berharap agar Pelabuhan Panjang bisa lebih diutamakan untuk mengangkut angkutan logistik. "Kami harapkan Pelabuhan Panjang itu terutama untuk logistik. Jadi kendaraan logistik tidak ke Bakauheni, tapi ke Panjang. Sehingga load dari Bakauheni lebih lega dan bisa berjalan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, ke depannya akan dilakukan pengkajian ulang pemanfaatan Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang untuk penataan yang lebih baik.
"Ke depan dari BUMN akan menggambarkan ulang apakah Bakauheni ini akan tetap kita lakukan sebagai pelabuhan penyebrangan mobil motor atau berikut logistik. Hal ini menjadi pertimbangan kita hitung ulang supaya nanti bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat," tuturnya.
DEWI NURITA