Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Sebut NII Ingin Gulingkan Jokowi, Pakar: Sudah dari Zaman Dahulu

image-gnews
Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh, Al Chaidar, menanggapai pernyataan Detasemen Khusus 88 Anti Teror atau Densus 88 Polri yang menyebut jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelum Pemilu 2024. Pernyataan itu muncul setelah ditangkapnya 16 orang anggota NII di Sumatera Barat. 

Menurut Chaidar rencana menggulingkan pemerintah oleh NII sudah sejak dulu ada. Bahkan, kata dia, sudah sejak Desember 1949 “Mereka memang tidak setuju dengan Republik Indonesia, sejak ada 7 kata yang dicoret dari Piagam Jakarta,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 19 April 2022.

Chaidar menjelaskan pencoretan tujuh kata itu membuat Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sangat marah. Ia kemudian berusaha untuk mengembalikannya, tapi tidak bisa. Dan akhirnya mendirikan Negara Islam Indonesia di Jawa Barat.

“Kelompok NII juga sangat tidak setuju dengan penggambaran pancasila yang over simplifikasi menurut mereka,” katanya.

Namun, dia melanjutkan, 16 orang yang ditangkap di Sumatera Barat bukanlah anggota NII yang sebenarnya. “Tidak ada NII di Dharmasraya dan Tanah Datar, Sumatera Barat.”

Chaidar menerangkan saat ini NII memang terbagi hingga 18 faksi. Menurut dia, NII yang asli biasanya berkembang secara alamiah setelah dieksekusinya Kartosoewirjo.

Kemudian terus berkembang menjadi tidak murni dan banyak, misalnya ada Al Zaytun di Indramayu, termasuk ada faksi-faksi yang diduga dekat dengan pemerintah, termasuk faksi Sensen Komara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, kata Chaidar, kemungkinan yang ada di Sumatera Barat itu adalah faksi Sensen Komara dari Garut yang kemudian berkembang. “Tapi, bagi kalangan NII sendiri itu dianggap sebagai faksi buatan pemerintah, jadi bukan faksi yang natural bukan yang asli yang berkembang di dalam tubuh pergerakan NII,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan, upaya penggulingan pemerintah ini terindikasi dari barang bukti yang diperoleh setelah mereka menangkap 16 orang anggota NII di Sumatera Barat.

"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 18 April 2022.

Aswin menjelaskan, para tersangka yang sudah ditangkap menyebut struktur NII mereka bernaung ada pada tingkatan cabang atau kecamatan. Mereka menyebutnya sebagai CV IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 orang.

Dari barang bukti ini, kata Aswin, juga ditemukan dokumen tertulis yang menunjukkan jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo. Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

20 jam lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.


Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Mahasiswa STIK Polri mengikuti kursus singkat tentang drone di Kampus Kepolisian Korea Selatan, Senin, 13 Mei 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.


BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

2 hari lalu

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mewakili Indonesia dalam Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (the Commission on Crime Prevention and Criminal Justice ( CCPCJ ).


Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

3 hari lalu

Paus Yohanes Paulus II menemui pembunuhnya, Mehmet Ali Agca di penjara Rebibbia, Roma, Italia pada 27 Desember 1983. [MIRROR.CO.UK]
Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.


Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

5 hari lalu

Pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan memukul suaminya dengan palu. alarabiya.net
Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.


Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

8 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.


Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

8 hari lalu

Adegan dalam film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Inspirasi Film 13 Bom di Jakarta dari Kisah Nyata, Mal Alam Sutera Jadi Saksi

Film 13 Bom di Jakarta tayang di Netflix. Cerita diinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada 2015, kejadin bom di Mal Alam Sutera.


Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

8 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?


Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

11 hari lalu

Layanan darurat di Bondi Junction setelah polisi menanggapi laporan beberapa penikaman di dalam pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia, 13 April 2024. Polisi New South Wales mengonfirmasi seorang pria tertembak dan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction menyusul laporan tersebut dari beberapa orang yang ditusuk. EPA-EFE/STEVEN SAPHORE AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.