INFO BISNIS – PT Brantas Abipraya (Persero) mulai membangun jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang ditargetkan rampung pada 2025. Konstruksi tol ini resmi dimulai dengan ditandai penekanan tombol sirine pada 30 Maret lalu. Keberadaan jalan tol ini akan mendongkrak perekonomian Yogya dan daerah sekitarnya.
“Dalam pembangunan tol ini, kami berkolaborasi dengan BUMN lainnya seperti Jasa Marga, PP, Adhi Karya dan Waskita Karya. Dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun. Di sini Brantas Abipraya konsorsium dengan kepemilikan saham 2,5 persen,” ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi.
Selain menjadi investor, Brantas Abipraya juga berperan sebagai kontraktor dalam pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Tol sepanjang 75,82 Kilometer (Km) ini melintasi dua provinsi sekaligus yaitu, Jawa Tengah dengan panjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 8,77 Km. Terdapat enam Seksi yang dibangun pada ruas jalan tol ini, meliputi Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo (8,25 Km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 Km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 Km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16-64 Km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 Km) dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen (5,21 Km).
Untuk jadwal pengerjaan konstruksi, pada Seksi 1 resmi dimulai saat groundbreaking akhir Maret 2022 ini dan ditargetkan rampung pada kuartal IV 2023. Seksi 2, 3 dan 6 mulai dikerjakan pada kuartal III 2022 dengan target selesai pada kuartal II 2024. Sedangkan untuk Seksi IV dan V pengerjaannya dimulai pada kuartal I 2023, selesai pada kuartal IV 2024. Jalan tol ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Pepres) nomor 28 Tahun 2017.
Tidak hanya Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Brantas Abipraya juga berkontribusi dalam pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau yang disebut Tol Cisumdawu, yang dikenal sebagai tol berterowongan kembar pertama di Indonesia. Toha menjelaskan, seperti pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, dalam pembangunan ini Brantas Abipraya selain sebagai kontraktor juga menjadi investor dengan kepemilikan saham 24 persen.
“Kami optimistis, sebagai BUMN yang berkomitmen dalam menjalankan budaya AKHLAK, pembangunan tol ini akan tuntas tepat waktu, dan nantinya jalan bebas hambatan ini kami harapkan dapat menyokong perekonomian masyarakat yang berada di sekitar lingkungan tol,” kata Toha. (*)