Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Subianto, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Mehan RI Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Rektor UGM Panut Mulyono (kanan) mengamati pesawat tanpa awak yang dipamerkan saat melakukan kunjungan di Universitas Gajah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat 4 Februari 2022. Dalam kunjungan itu Menhan melihat secara langsung berbagai jenis pesawat tanpa awak karya para akademisi UGM. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Mehan RI Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Rektor UGM Panut Mulyono (kanan) mengamati pesawat tanpa awak yang dipamerkan saat melakukan kunjungan di Universitas Gajah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat 4 Februari 2022. Dalam kunjungan itu Menhan melihat secara langsung berbagai jenis pesawat tanpa awak karya para akademisi UGM. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai tiga calon presiden yang dianggap paling layak menggantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Memperkuat hasil survei-survei terdahulu.

Dalam paparannya Kamis kemarin, 3 Maret 2022, Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan Prabowo masih memimpin namun tak terlampau jauh dari Anies dan Ganjar yang berada di bawahnya.

"Saat kepada responden ditanyakan siapa sosok yang layak menggantikan Jokowi untuk menjadi Presiden RI 2024-2029, ini pertanyaan tertutup, maka hasilnya 21,9 perse responden menyebut nama Prabowo Subianto, 19,2 persen memilih nama Anies Baswedan, 18,8 persen menyebut nama Ganjar Pranowo," ujar Gema.

Survei LSN tersebut diselenggarakan pada tanggal 12-24 Februari 2022 dengan melibatkan 1.537 di 34 provinsi. Para responden adalah mereka yang memiliki hak suara.

Metodologi sampel secara acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,5 persen memiliki dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dengan quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel.

Di luar ketiga nama tersebut, terdapat pula 12 nama tokoh lainnya yang masuk ke dalam survei tersebut mulai dari Sandiaga Uno hingga Puan Maharani. Hasilnya, 12 tokoh tersebut hanya mendapatkan kurang dari 10 persen suara.

Berikut elektabilitas 15 tokoh yang mungkin menjadi calon presiden di Pemilu 2024:

- Prabowo Subianto 21,9 persen
- Anies Baswedan 19,2 persen
- Ganjar Pranowo 18,8 persen
- Sandiaga Uno 8,7 persen
- Ridwan Kamil 7,5 persen
- Basuki Tjahaja Purnama 3,9 persen
- Erick Thohir 2,8 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono 2,6 persen
- Moeldoko 2,5 persen
- Gatot Nurmantyo 1,9 persen
- Mahfud Md 0,9 persen
- Airlangga Hartarto 0,9 persen
- Muhaimin Iskandar 0,6 persen
- La Nyalla Mattalitti 0,6 persen
- Puan Maharani 0,3 persen
- Belum memutuskan 6,9 persen

Prabowo, Anies dan Sandiaga Uno juga tampil sebagai tiga tokoh yang paling populer. Berdasarkan survei itu, lebih dari 90 persen masyarakat mengenal ketiganya.

"Data di atas memperlihatkan bahwa tokoh-tokoh yang pernah ikut kontestasi pilpres maupun pilkada, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo, serta Ahok cenderung memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi daripada tokoh-tokoh yang belum pernah mengikuti kontestasi," kata Gema.

Berikut popularitas 15 tokoh yang mungkin menjadi calon presiden di Pemilu 2024:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Prabowo Subianto 93,9 persen
- Anies Baswedan 92,3 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno 92,1 persen
- Ridwan Kamil 87,8 persen
- Ganjar Pranowo 86,5 persen
- Basuki Tjahaja Purnama 85,3 persen
- Puan Maharani 81,6 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono 78,2 persen.
- Erick Thohir 77,7 persen
- Mahfud MD 71,7 persen
- Moeldoko 60,9 persen
- Gatot Nurmantyo 54,5 persen
- Abdul Muhaimin Iskandar 50,3 persen
- Airlangga Hartarto 48,6 persen
- La Nyalla Mattalitti 33,3 persen.

Selanjutnya kata Gema, LSN juga menggunakan variabel lain untuk membaca persepsi publik terkait dengan nama-nama tokoh yang mampu meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi dan menjadikan Indonesia lebih baik di periode kepemimpinan selanjutnya.

Hasilnya, nama Prabowo, Anies dan Ganjar kembali menjadi tiga tokoh yang dianggap paling mampu untuk membawa Indonesia lebih baik lagi di masa depan.

Berikut daftarnya:

- Prabowo Subianto 57,1 persen
- Ganjar Pranowo 50,3 persen
- Anies Baswedan 46,6 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno 46,5 persen
- Ridwan Kamil 45,1 persen
- Basuki Tjahaja Purnama 35,1 persen
- Erick Thohir 28,6 persen
- Moeldoko 18,3 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono 17,4 persen.
- Gatot Nurmantyo 14,6 persen
- La Nyalla Mattalitti 11,6 persen
- Airlangga Hartarto 10,2 persen
- Muhaimin Iskandar 9,8 persen
- Mahfud MD 7,7 persen
- Puan Maharani 5,4 persen.

"Data di atas menunjukkan bahwa 5 orang tokoh yang paling populer dan paling disukai juga dipersepsikan publik memiliki kemampuan (capability) untuk membuat Indonesia berubah ke arah lebih baik," kata Gema.

Menurut survei LSN itu, mayoritas para responden pun telah memantapkan pilihannya jika pemilihan presiden dilakukan saat ini meskipun pemilih yang masih belum memantapkan pilihan masih cukup besar. Sebanyak 51,4 persen responden menyatakan telah mantap terhadap tokoh pilihannya sementara 39,8 persen menyatakan belum mantap dan 8,8 persen belum menjawab.

Hasil sigi LSN itu tak berbeda jauh dari lembaga lainnya. Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC), Indikator Politik Indonesia (IPI) dan Litbang Kompas juga menempatkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai tiga tokoh yang menjadi calon terkuat pada Pemilu 2024.

Baca:Hasil Survei LSI: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Terus Menurun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

5 menit lalu

Petugas memeriksa pasien yang menjalani pengobatan cuci darah (Hemodialisa) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur, Senin 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Malang menonaktifkan sementara kepesertaan 679.721 warga yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena pembengkakan beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak bisa mendapat layanan fasilitas kesehatan tingkat II di RSSA. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.


82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

56 menit lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.


Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.


Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

10 jam lalu

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.


82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima laporan pertanggung jawaban dari Wapres Jusuf Kalla saat acara perpisahan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.


Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

12 jam lalu

Warga usai mendapat sekarung beras saat pembagian bansos beras di kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Kementerian Sosial mendistribusikan bantuan sosial beras sebagai jaring pengaman sosial untuk keluarga penerima manfaat yang sudah terdata dan terverifikasi. TEMPO/Prima mulia
Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.


Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

12 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.


4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

15 jam lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.


Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

15 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.


Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

15 jam lalu

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas mengetok palu saat rapat kerja mengenai kelanjutan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) bersama pemerintah dan DPD di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Dalam RUU DKJ, kekhususan yang diberikan kepada Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional, kota global, dan kawasan aglomerasi.  ANTARA/Aditya Pradana Putra
Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.