Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaduh di Wadas dan Kilas Balik Proyek Kedung Ombo di Era Soeharto

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
33 Tahun Korban Pembangunan Waduk Kedungombo Terabaikan. TEMPO/Budi Purwanto
33 Tahun Korban Pembangunan Waduk Kedungombo Terabaikan. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

Pada tahun 1987, Samadi dipanggil ke Koramil dan mendapat tindakan kasar dari petugas yang menanyainya. “Kepala saya didengklak-dengklakke (ditarik-tarik) ke belakang,”katanya kepada Majalah Tempo.

Wajah Samadi juga sempat terkena gamparan. Dengan perasaan takut, ia kemudian membubuhkan cap jempol di sebuah formulir dan melepaskan pekarangannya seluas 2.700 m2 untuk ditukar dengan uang Rp 1,5 juta.

Ketika Warga Hidup dalam Genangan Air

Pada 14 Januari 1989, Waduk Kedung Ombo mulai diairi. Padahal, sekitar 1.000 keluarga yang terkena proyek masih mendiami rumahnya.

Sejak peresmian itu, permukaan air naik 20 hingga 50 cm setiap harinya, menyebabkan warga yang bertahan harus hidup bersama genangan air. Sebagian lantas memilih menyerah, sementara beberapa yang lain terus melawan.

Hingga tahun 1990, sebanyak 34 warga masih bertahan di lokasi waduk. Lewat LBH, mereka menggugat Gubernur Jawa Tengah karena menyalahi ketentuan ganti rugi.

Pada 18 Mei 1991, Waduk Kedung Ombo diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dalam temu wicara, Soeharto melontarkan kecaman pada warga yang tidak mau pindah. Ia menyebut mereka “mengguguk makuto waton” (berkepala batu) dan menghimbau agar tidak menjadi kelompok mbalelo.

Tiga tahun kemudian, gugatan warga dimenangkan oleh Mahkamah Agung. Pemerintah diwajibkan membayar ganti rugi sebesar Rp 50 ribu per meter persegi untuk tanah dan bangunan, serta 30 ribu per meter persegi untuk tanaman. Besaran ganti rugi tersebut lebih besar dari permintaan warga, yakni sebesar Rp 10 ribu per meter persegi.

Kemenangan warga tentunya disambut dengan sukacita. Sayangnya, Gubernur Ismail tidak lantas tinggal diam. Ia mengajukan peninjauan kembali (PK) atas keputusan ini dan memenangkannya. Dengan demikian, gugatan warga terdampak Waduk Kedung Ombo kandas alias batal diterima.

Baca juga: Pengerahan Polisi di Wadas Ganggu Aktivitas Ekonomi Masyarakat

SITI NUR RAHMAWATI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id
BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.


10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

3 hari lalu

tokoindonesia.com
10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.


Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

6 hari lalu

Sejumlah kader, pimpinan dan pengurus DPD PSI dari beberapa daerah di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap kinerja DPW PSI Jawa Tengah yang diketuai oleh Antonius Yogo Prabowo, di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.


25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

6 hari lalu

Sejumlah kader, pimpinan dan pengurus DPD PSI dari beberapa daerah di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap kinerja DPW PSI Jawa Tengah yang diketuai oleh Antonius Yogo Prabowo, di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

7 hari lalu

Seorang ibu membawa anaknya saat imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.


Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

8 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

11 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

13 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

13 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.