TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya tersenyum saat ditanya rencana bergabung ke partai politik baru setelah tidak diakui oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Akan berlabuh di pelabuhan," kata Jokowi berkelakar ditemui usai acara di Tapos, Depok, pada Selasa, 7 Mei 2024.
Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun. Dia mengatakan bahwa Jokowi serta putranya Gibran Rakabuming Raka bukan lagi merupakan bagian dari partai.
Komarudin menyampaikan ini di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada Senin, 22 April 2024. Dia mengatakan Jokowi dan Gibran sudah bukan kader PDIP sejak Gibran memutuskan menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
"Ah, orang udah di sebelah sana. Bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," kata Komarudin menjawab pertanyaan wartawan.
Sebelum dianggap bukan lagi anggota kader PDIP, Jokowi disebut-sebut akan masuk Golkar. Sejumlah laporan yang diterbitkan Koran Tempo dan Majalah Tempo, mengutip sumber, mengatakan Jokowi bisa masuk Golkar untuk mempertahankan kekuasaan lewat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Jokowi belum menanggapi langsung soal sikap PDIP mengenai keanggotannya di partai. Ketika ditanya mengenai PDIP usai menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 24 April 2024, Jokowi hanya melempar senyum.
Ketua Umum kelompok relawan Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan Jokowi bukan lagi bagian dari PDIP. Namun demikian, Jokowi disebut tidak punya masalah dengan sikap PDIP.
“Ya begitulah. Kalau kata sana enggak, ya sudah. Kita apa aja – toh mengabdi di republik ada tempatnya,” ucap Budi Arie, yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga tidak ingin banyak bicara mengenai rencana Jokowi masuk Golkar. “Kalau sekarang dibocorin kurang seru,” kata Budi Arie.
Pilihan Editor: Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo