Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seorang Dekan di Universitas Riau Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi

image-gnews
ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswi salah satu fakultas di Universitas Riau diduga menjadi korban pelecehan seksual. Pelaku diduga adalah dekan di fakultas tersebut.

Tim advokasi Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Universitas Riau, Agil Fadlan, mengatakan korban saat ini masih merasa trauma secara mental. “Beliau masih belum siap untuk bertemu orang banyak dan membicarakan masalah ini,” kata Agil kepada Tempo, Kamis, 4 November 2021.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada Rabu siang, 27 Oktober 2021. Korban mengaku baru berani mengungkapkan kisah pilunya itu sepekan setelah kejadian, melalui video yang diunggah Komahi Universitas Riau di media sosial pada hari ini. 

Korban menceritakan pada waktu kejadian, ia menemui pelaku untuk bimbingan proposal skripsi. Di ruangan dekan itu hanya ada korban dan pelaku. Mulanya, kata korban, pelaku menanyakan beberapa pertanyaan yang personal, seperti pekerjaan dan kehidupan korban. 

“Namun dalam percakapan tersebut, beberapa kali pelaku mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman, seperti ia mengatakan ‘I love you’ yang membuat saya merasa terkejut dan sangat tidak menerima perlakuan Bapak tersebut,” ujar korban dalam videonya.

Usai bimbingan, korban hendak bersalaman dengan pelaku untuk berpamitan. Namun, pelaku menggenggam kedua bahu korban dan mendekatkan tubuhnya. Pelaku kemudian memegang kepala korban dengan kedua tangannya, lalu mencium pipi kiri dan kening korban. 

“Saya sangat merasa ketakutan dan langsung menundukkan kepala saya. Namun pelaku segera mendongakkan kepala saya dan ia berkata, ‘Mana bibir, mana bibir’ yang membuat saya sangat terasa terhina,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korban lantas mendorong pelaku lalu meninggalkan ruangan dekan dalam kondisi terguncang. Usai kejadian tersebut, korban menemui salah satu dosen jurusannya untuk mengadu. Ia juga meminta dosen tersebut untuk menemaninya bertemu ketua jurusan. Tetapi, bukannya mendapat pertolongan, korban justru mendapat intimidasi. 

Di hadapan ketua jurusan, sang dosen mempersoalkan persyaratan SK dalam melakukan bimbingan proposal. Bahkan, kata korban, dosen tersebut juga mengancam agar korban tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun. “Saya hanya disuruh bersabar saja, tabah saja tanpa perlu mempermasalahkan kasus pelecehan seksual yang menimpa saya,” ujarnya. 

Dosen tersebut juga menyampaikan bahwa perbuatan pelaku merupakan kekhilafan. Bahkan hendak mempertemukan korban dengan pelaku. Padahal, membayangkan wajah pelaku saja sudah membuat korban trauma.

Menurut korban, pelaku sempat menghubunginya berkali-kali dengan nomor baru. Juga mengirimkan pesan, “Kok telepon Bapak di-reject?”. Tak berhenti di situ, pelaku juga menghubungi keluarga korban melalui perantara. Pelaku menyampaikan alasannya mencium korban karena menganggapnya sebagai anak. Karena pelaku masih membela diri, korban dan keluarganya menegaskan tidak bisa memaafkannya.  Dengan memberanikan diri menceritakan kasusnya kepada publik, korban berharap mendapat keadilan dan perlindungan.

Tim advokasi Komahi Universitas Riau saat ini fokus melakukan pencarian pendampingan hukum bagi korban pelecehan seksual ini. “Selain itu kami juga masih merembukkan pendekatan selanjutnya kepada pihak-pihak jurusan, dekanat hingga rektorat,” ujar Agil.

Baca juga: Kemendikbud Sebut Aturan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus Sejalan UU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

14 jam lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial


Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

19 jam lalu

Universitas Riau. unri.ac.id
Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat, lebih dari 50 calon mahasiswa Unri masuk kelompok UKT tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.


Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

20 jam lalu

Ilustrasi merekam orang mandi lewat ponsel. Sumber: asiaone.com/The Strait Times.
Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak


Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

3 hari lalu

Jana (Juwita), 18 tahun, mahasiswi asal Tepi Barat, Palestina yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Pertahanan Indonesia. Sumber: Nabiila A | TEMPO
Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.


Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

4 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.


Rektor Unri Sri Indarti Cabut Laporan Polisi Terhadap Mahasiswanya, Khariq Sebut Mediasi Tak Ada Poin Perdamaian

5 hari lalu

Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti. Foto : UNRI
Rektor Unri Sri Indarti Cabut Laporan Polisi Terhadap Mahasiswanya, Khariq Sebut Mediasi Tak Ada Poin Perdamaian

Buntut kasus pelaporan polisi oleh Rektor Unri Sri Indarti yang menyeret mahasiswanya, Khariq Anhar telah dicabut dalam proses mediasi kemarin.


BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

5 hari lalu

Universitas Riau. unri.ac.id
BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.


Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

6 hari lalu

Tentara Jepang melakukan operasi penyelamatan di sebuah rumah yang runtuh akibat gempa bumi di Suzu, prefektur Ishikawa, Jepang, 3 Januari 2024.  Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang/HANDOUT via REUTERS A
Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.


Kronologi Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor Unri ke Polisi, Hari Ini Dijadwalkan Mediasi

6 hari lalu

Kronologi Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau (Unri) mencuat usai video kritiknya soal Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di Unri dilaporkan oleh Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024. Foto: Istimewa
Kronologi Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor Unri ke Polisi, Hari Ini Dijadwalkan Mediasi

Hari ini Senin, 13 Mei 2024, Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar dijadwalkan mediasi setelah pelaporan terhadapnya oleh Rektor Unri.


Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

8 hari lalu

Surat panggilan mediasi Polda Riau untuk Khariq Anhar, mahasiswa Universitas Riau (Unri) yang mengkritisi Rektor Unri soal  iuran pengembangan institusi di Unri. Foto: Istimewa
Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar yang dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti mengaku siap penuhi panggilan mediasi dari Polda Riau, Senin depan.