TEMPO.CO, Jakarta - Maria Catarina Sumarsih menyerahkan payung hitam kepada mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Sumarsih adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan), mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi 1998.
Penyerahan payung itu merupakan simbol dari para peserta Aksi Kamisan untuk mendukung Novel dan pegawai yang dipecat lainnya agar bisa kembali ke KPK. Novel memang hadir dalam aksi yang rutin digelar sabang Kamis ini.
"Sekali lagi kepada Mas Novel dan kawan kawan dengan cara apapun kami mendukung agar tetap melakukan pemberantasan korupsi," kata Sumarsih pada Kamis, 30 September 2021.
Selain Novel, hadir pula sejumlah pegawai KPK lainnya, seperti mantan Kepala Satgas Penyidik Andre Dedy Nainggolan dan eks penyelidik KPK Rieswien Rachwell.
Sebelumnya, 57 pegawai KPK resmi dipecat dari komisi antirasuah pada 30 September 2021. Mereka, termsuk Novel Baswedan, adalah pegawai KPK yang dianggap tidak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK. Para pegawai menyatakan akan tetap berusaha bisa kembali bekerja di KPK. Mereka menyatakan membentuk Indonesia Memanggil 57+ Institute sebagai wadah untuk tetap bisa berkontribusi dalam pemberantasan korupsi.
Baca juga: Istri Novel Baswedan: Suami Saya Tak Pernah Langgar Kode Etik Hingga Hari Ini