Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Tenaga Kesehatan Korban Penyerangan KKB di Kiwirok: Dilempar ke Jurang

image-gnews
Sejumlah tenaga kesehatan berunjuk rasa mengecam aksi kekerasan yang terjadi di  wilayah Distrik Kiwirok, Papua. Foto: Istimewa.
Sejumlah tenaga kesehatan berunjuk rasa mengecam aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Distrik Kiwirok, Papua. Foto: Istimewa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Marselinus Ola Atanila, salah seorang tenaga kesehatan (nakes) korban kekerasan di kerusuhan di Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dievakuasi ke Jayapura hari ini, Jumat, 17 September 2021. Ia mengatakan penganiayaan ini dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Marselinus merupakan nakes yang telah bertugas di Puskesmas Kiriwok sejak 1,5 tahun lalu. Pada saat serangan terjadi pada Senin pagi, 13 September 2021, ia bersama lima orang lain, yakni tiga orang suster dan dua orang mantri di dalam salah satu barak di Puskesmas.

"Mereka (KKB) menghancurkan kaca-kaca jendela dan memukul pintu, berusaha masuk ke dalam untuk menyerang kami. Mereka juga menyiram bensin di sekitar barak medis dan mulai membakarnya," kata Marselinus di Jayapura.

Hampir 10 menit bertahan di dalam, Marselinus dan ketiga suster akhirnya memutuskan keluar. Kobaran api sudah semakin membesar dan mulai meruntuhkan plafon. Namun di luar, ia mengatakan anggota KKB sudah berkerumun dan membuat mereka tak bisa lari. Ia dan ketiga suster pun bersembunyi di toilet salah satu rumah warga.

30 menit bersembunyi, Marselinus mengatakan kondisi di luar semakin mengkhawatirkan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mencoba keluar dan lari bersama ketiga nakes lain.

Upaya ini juga gagal. Ia dan ketiga suster akhirnya malah terpojok dan dikepung KKB. Satu-satunya jalan adalah jurang setinggi 500 meter yang ada di belakang barak. Marselinus sebenarnya ragu karena jurang itu memiliki kemiringan hampir 90 derajat.

"Saya tanya suster bagaimana harus mengamankan diri, mereka jawab 'kita lompat saja'. Tanpa pikir panjang saya hitung 1 sampai 3, dan saya lompat pertama, kemudian para suster mengikuti saya untuk melompat," kata Marselinus.

Namun harapan Marselinus untuk kabur ternyata salah. Ia mengatakan anggota KKB justru ikut terjun ke bawah untuk mengejar mereka. Padahal saat itu, ia dan ketiga suster sudah dalam kondisi tersangkut. Marselinus sendiri mengaku bisa meloloskan diri dan sempat bersembunyi di balik tebing dan semak.

Namun ketiga suster, yakni Kristina Sampe Tonapa, Gabriela Meilani, dan Katriyanti Tandila tertangkap. Mereka dibawa kembali ke atas. Di sana, Marselinus menyebut mereka disiksa oleh KKB. Suara Marselinus bergetar menahan tangis saat menjelaskan penyiksaan yang dialami ketiga nakes itu.

Menurut Marselinus, jumlah anggota KKB yang datang semakin banyak. Ketiga suster sendiri akhirnya pingsan. Namun para anggota KKB menyangka mereka sudah tewas. Marselinus mengatakan ketiga suster itu pun dibuang ke jurang lain yang kedalamannya hampir 400 meter.

Belum selesai, para anggota KKB kembali turun ke jurang. Di sana, mereka menemukan Gabriela masih dalam keadaan sadar meski sudah tak berdaya. Marselinus menduga di situ anggota KKB membunuh Gabriela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marselinus sendiri memutuskan mulai naik ke atas kembali sekitar pukul 17.00 WIT, setelah merasa situasi sudah aman. Ia lari ke arah koramil terdekat untuk mencari perlindungan.

"Namun di sana tak ada petugas karena mereka semua sudah diarahkan ke Pos Pamtas. Saya kemudian mengamankan diri ke rumah warga di sekitar koramil," kata Marselinus.

Marselinus bertemu dua orang mantri yang ikut jadi korban, yakni Parta dan Emanuel Abi, pada Selasa, 14 September. Mereka bertemu setelah Patra dan Abi juga menyusul ke Koramil setelah bersembunyi di jurang pada saat kejadian. Abi mengalami luka di punggungnya akibat panah.

Sedangkan Suster Katriyanti dan Suster Kristina diketahui masih berada di jurang. Suster Katriyanti akhirnya berani keluar pada malam hari dan lari ke arah Polsek Kiriwok. Namun Polsek juga kosong.

"Menurut keterangan Suster Anti, karena takut dengan situasi, dia bersembunyi di semak-semak. Sampai pukul 7 pagi, ada kegiatan pembersihan oleh Pos Pamtas 403, dan Suster Anti keluar dari semak-semak," kata Marselinus.

Suster Kristina akhirnya baru bisa ditemukan tim gabungan TNI-Polri pada Rabu sore, 15 September 2021. Dia masih dalam keadaan selamat meski terluka. Tim juga menemukan jenazah Suster Gabriela.

Saat ini, Suster Kristina telah dievakuasi dan dibawa ke Jayapura. Namun jenazah Suster Gabriela masih belum berhasil diangkat dari dasar jurang karena kendala cuaca buruk.

"Mudah-mudahan siang ini bantuan personel dilengkapi perlengkapan. Semoga jenazah bisa kita evakuasi ke Jayapura," kata Kasdam XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal TNI Bambang Trisnohadi di Jayapura soal tewasnya tenaga kesehatan ini.

DEVY ERNIS

Baca juga: KSP Minta KKB Hentikan Teror di Papua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

22 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,


Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.


Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.


Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua