TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 250 tenaga kesehatan berunjuk rasa dengan cara long march membakar 1.000 lilin di Jalan Kabiding, Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Aksi yang dilakukan pada Kamis, kemarin itu dalam rangka berduka cita atas meninggalnya Gabriela Meilani dalam konflik aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Gabriela merupakan tenaga kesehatan Satgas Kesehatan Sehat dan Cerdas wilayah Distrik Kiwirok yang ditemukan tewas di dalam jurang.
Koordinator aksi Agustina mengecam keras tindakan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Tidak disangka peristiwa itu terjadi di saat kami yang berjuang menyelamatkan orang Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang dari kepunahan justru menjadi korban di tempat tugas," kata Agustina.
Agustina dan para tenaga kesehatan lain menyatakan rasa duka atas kepergian Gabriela yang jenazahnya masih belum dapat dievakuasi dari dasar jurang.
"Kami sebagai tenaga kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang merasa hati ini hancur tercabik-cabik melihat berita duka yang sedang tersebar di media ini," ujar Agustina.
Baku tembak antara TNI-Polri dengan KKB terjadi pada Senin pagi, 13 September 2021 di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dalam peristiwa ini satu personel TNI dari Satgas Pamtas Yonif 403/WP tertembak.
Tak hanya itu, sejumlah tenaga kesehatan ikut menjadi sasaran dalam konflik aparat dengan KKB. Tiga tenaga kesehatan sempat dinyatakan hilang. Dua di antaranya telah ditemukan, yakni Gabriela Meilani yang ditemukan tewas, dan Kristina Sampe yang diketahui bisa bertahan hidup. Satu tenaga kesehatan lainnya belum ditemukan.
Baca juga: KSP Minta KKB Hentikan Teror di Papua