Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penipuan Besar di Tiap Masa Presiden, Terbaru Sumbangan Keluarga Akidi Tio

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Penyerahan hibah untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan oleh keluarga Alm Akidi Tio di Polda Sumsel, 26 Juli 2021. Instagram/Polda Sumsel
Penyerahan hibah untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan oleh keluarga Alm Akidi Tio di Polda Sumsel, 26 Juli 2021. Instagram/Polda Sumsel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, masyarakat Indonesia, terutama yang bermukim di daerah Sumatra Selatan, dihebohkan dengan kasus penipuan sumbangan Akidi Tio.

Seperti dilaporkan Tempo, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Selatan menerima kedatangan keluarga Akidi Tio dalam rangka pemberian dana sumbangan untuk penanganan Covid-19 pada Senin, 26 Juli 2021.

Namun, pada 2 Agustus 2021, Polda Sumatra Selatan justru melakukan pemeriksaan kepada anggota keluarga Akidi Tio karena uang sebanyak Rp 2 triliun yang telah dijanjikan tersebut tak kunjung diberikan.

Padahal, proses seremonial pemberian uang sumbangan tersebut telah disaksikan banyak pemangku kebijakan di Sumatra Selatan. Tidak hanya itu, foto dokumentasi proses seremonial tersebut juga telah menyebar di media sosial. Karena itu, kasus penipuan ini menjadi salah satu kasus penipuan besar yang terjadi saat ini.

Kasus penipuan Akidi Tio bukanlah yang pertama terjadi. Beberapa tahun ke belakang, masyarakat Indonesia juga pernah dihebohkan dengan kasus penipuan. Secara spesifik, pada tiap masa pemerintahan Presiden Indonesia, ada kasus penipuan besar yang menghebohkan. Berikut adalah beberapa kasus tersebut:

Penipuan Raja Idrus dan Ratu Markonah

Kasus penipuan ini terjadi pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno. Idrus merupakan seorang kepala desa dari Sumatra yang mengaku sebagai Raja Anak Dalam berhasil menemui Presiden Soekarno pada 1958.

Dalam perjalanannya, Idrus bertemu dengan Markonah dari Tegal dan dianggap sebagai permaisurinya. Presiden dan beberapa kepala daerah pun mempercayainya. Namun, sebagaimana dilaporkan oleh beberapa koran Belanda, aksi penipuannya terbongkar setelah sembilan bulan berlangsung.

Janin Bicara Cut Zahara Fona

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto, Cut Zahara Fona mengaku bayi yang dikandungnya bisa bicara. Para pejabat negara, termasuk Wakil Presiden Adam Malik, pernah tertipu. Namun, aksinya terbongkar setelah Ibu Tien Soeharto curiga mengundangnya ke Istana Negara untuk mendengar bayinya langsung. Ternyata, Cut Zahara Fona menempelkan tape recorder di perutnya.

Skandal Menteri Agama Said Agil Al-Munawar

Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri dihebohkan dengan kabar mengenai adanya harta karun di Istana Batutulis, Bogor. Menteri Agama Said Agil Al-Munawar bersikeras untuk menggalinya. Namun, karena ada banyak protes, penggalian tidak dilakukan. Hingga saat ini, keberadaan harta karun Batutulis tak pernah terbukti kebenarannya.

Banyu Geni “Blue Energy”

Kasus penipuan Banyu Geni pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga tak kalah heboh. Sebuah proyek penelitian bernama Banyu Geni atau “Blue Energy” disinyalir mampu memanfaatkan air sebagai bahan bakar.

Namun, proyek yang didanai dan didukung oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini terbukti melakukan penipuan karena dalam instalasinya tidak ditemukan alat untuk mengonversi air menjadi bahan bakar. Alhasil, proyek yang direstui oleh SBY itu pun dibatalkan.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca juga: Cerita Lengkap Sumbangan Akidi Tio: Disanjung hingga Diperiksa Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

1 jam lalu

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief usai jalani sidang daring sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis, 4 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.


Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

6 jam lalu

Ombudsman dan Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar konferensi pers di Menara BTN, Rabu, 8 Mei 2024. Konferensi pers itu digelar untuk menanggapi tuntutan nasabah yang menjadi korban penipuan salah satu pegawai BTN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir


Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.


Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

17 jam lalu

Massa dari Kelompok Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor pusat Bank BTN, Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Massa mendesak untuk bertemu dengan Direktur Human Capital, Legal and Compliance BTN Eko Waluyo dan meminta segera untuk mengembalikan uangnya yang hilang dari rekening. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.


Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

19 jam lalu

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.


BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

21 jam lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana


Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.


Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya  Perdana didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok Komisaris Suardi Jumaing menunjukan pelaku dan barang bukti pembobol sistem pembayaran atau top up kartu multitrip PT KAI Commuter di Mapolres Metro Depok, Senin, 4 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.


Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.


Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.