Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

196 Tahun Kabupaten Wonosobo, Erat dengan Diponegoro dan Perang Jawa

Reporter

image-gnews
Komplek Candi Arjuna tertutupi kabut tebal di Dieng, Wonosobo, Jateng, 30 Agustus 2014. Saat ini kawasan Dieng akan menggelar acara Ruwatan Rambut Gimbal, rangkaian dari Dieng Culture Festival, yang berlangsung pada 30-31 Agustus. Tempo/Aris Andrianto
Komplek Candi Arjuna tertutupi kabut tebal di Dieng, Wonosobo, Jateng, 30 Agustus 2014. Saat ini kawasan Dieng akan menggelar acara Ruwatan Rambut Gimbal, rangkaian dari Dieng Culture Festival, yang berlangsung pada 30-31 Agustus. Tempo/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdirinya Kabupaten Wonosobo tidak bisa dipisahkan dari kisah tiga pengembara, yaitu Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik. Ketiganya kemudian berpisah dan menempati tiga daerah yang berbeda-beda. Kyai Kolodete memilih bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim bermukim di daerah sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang sekarang menjadi Kota Wonosobo. Dari ketiganya juga muncul keturunan yang kemudian hari menjadi para penguasa di Wonosobo.

Salah seorang cucu Kyai Karim, Ki Singowedono, mendapatkan hadiah dari Keraton Mataram, berupa sebuah wilayah di daerah Selomerto, Ki Singowedono kemudian mendapatkan gelar Tumenggung Jogonegoro. Dari daerah Selomerto pula sejarah asal kata Wonosobo bermuala. Menurut situs resmi Kabupaten Wonosobo, banyak pihak yang meyakini kata Wonosobo berasal dari sebuah dusun di Desa Polobangan, Selomerto. Dusun tersebut bernama Wanasaba dan didirika oleh Kyai Wanasaba.

Sejarah kabupaten ini juga berakitan erat semasa perang Jawa atau dikenal dengan perang Diponegoro tahun 1825-1830. Wilayah Wonosobo menjadi salah satu basisi pertahanan yang mendukung Pangeran Diponegoro. Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo, dan Kyai Muhammad Ngarpah berjuang melawan pasukan Belanda di wilayah Wonosobo. Diceritakan, dalam sebuah pertempuran, Kyai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan dan akhirnya diberi gelar Tumenggung Setjonegoro.

Tumenggung Setjonegoro, mengawali kekuasaannya di daerah Selomerto dan berhasil memindahkan pusat kekuasaan ke kawasan yang menjadi Kabupaten Wonosobo saat ini. Pemindahan pusat kekuasaan ini diyakini terjadi pada 24 Juli 1825. Oleh karena itu, setiap tanggal 24 Juli, masyarakat Wonosobo merayakan hari jadi daerahnya.

EIBEN HEIZIER

Baca: Duta Besar India ke Wonosobo Nikmati Matahari Terbit, Ngeteh dan ke Pasar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampanyekan Istrinya yang Caleg PKB, Kepala Desa di NTB Divonis 3 Bulan Penjara

42 hari lalu

Kepala Desa Langko Mawardi (kedua kanan/baju merah) yang menjadi terdakwa tipilu karena mengampanyekan istrinya yang ikut dalam kontestasi calon legislatif Pemilu 2024 usai mengikuti sidang putusan di Pengadilan Negeri Mataram, NTB, Senin, 5 Januari 2024. Foto: ANTARA/Dhimas B.P.
Kampanyekan Istrinya yang Caleg PKB, Kepala Desa di NTB Divonis 3 Bulan Penjara

Seorang kepala desa di NTB divonis 3 bulan penjara karena terbukti mengkampanyekan istrinya yang menjadi caleg DPRD provinsi dari PKB


Hasto PDIP Bilang Penggunaan Kekuasaan untuk Kepentingan Keluarga Tak Akan Langgeng

15 Januari 2024

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyapa masyarakat di kawasan Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Minggu, 14 Januari 2024. ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Hasto PDIP Bilang Penggunaan Kekuasaan untuk Kepentingan Keluarga Tak Akan Langgeng

Hasto Kristiyanto mengatakan berdasarkan kajian ilmiah bahwa tekanan kekuasaan untuk kepentingan jangka pendek tidak akan langgeng.


Celebrity Millennium, Awali Deretan Kapal Pesiar Yang Sandar di Gilimas

5 Januari 2024

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
Celebrity Millennium, Awali Deretan Kapal Pesiar Yang Sandar di Gilimas

Wisatawan kapal pesiar yang kebanyakan dari Eropa dan Amerika Selatan dijadwalkan mengunjungi tempat wisata di Mataram, Mandalika, dan Lobar.


Anies Kecewa Kegiatannya di Taman Budaya Mataram Dibatalkan di Detik-detik Terakhir

20 Desember 2023

Capres nomor urut satu Anies Baswedan di kegiatan refleksi dan perayaan Tahun Baru 2024, di Nusantara IV DPR RI, Jumat, 15 Desember 2023. Tika Ayu/Tempo
Anies Kecewa Kegiatannya di Taman Budaya Mataram Dibatalkan di Detik-detik Terakhir

Anies Baswedan mengatakan kekecewaannya atas pembatalan sepihak oleh Pemda dalam kegiatannya di Taman Budaya Mataram


Kampanye di Jawa Tengah, Ganjar Cek Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru

18 Desember 2023

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melanjutkan safari politiknya dengan mengunjungi salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Tengah, yakni Pondok Pesantren Darussalam Watucongol Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 17 Desember 2023. TPN
Kampanye di Jawa Tengah, Ganjar Cek Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru

Ganjar mengecek harga bahan pokok jelang persiapan libur natal dan tahun baru di Pasar Induk Wonosobo.


Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

18 Desember 2023

Pojok Kopi NTB Mall (Dok. M. Huzaini Areka)
Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

Sebulan terakhir ini hadir dua lokasi tempat minum kopi di Islamic Center Kota Mataram, yakni Pojok Kopi dan Cafe Moly.


Sukses Perankan Soeraja dalam "Gadis Kretek", Ario Bayu Ternyata Pernah Jadi Sultan Agung

27 November 2023

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Sukses Perankan Soeraja dalam "Gadis Kretek", Ario Bayu Ternyata Pernah Jadi Sultan Agung

Dalam Film "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta" Ario Bayu menjadi pemeran utama.


Angkat Tenun Tradisional Sasambo, Nusa Tenggara Barat Gelar Kenari Fashion Street

17 November 2023

Seorang perempuan berusia 19 tahun sedang memintal benang di depan bale tani, Desa Adat Sade, Lombok Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Angkat Tenun Tradisional Sasambo, Nusa Tenggara Barat Gelar Kenari Fashion Street

Selain merayakan HUT ke-65 Nusa Tenggara Barat, acara ini juga diharapkan dapat menghidupkan ekosistem UMKM dan industri kreatif.


238 Tahun Pangeran Diponegoro, Menyisir Kisah Hidupnya Melalui Babad Diponegoro

12 November 2023

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
238 Tahun Pangeran Diponegoro, Menyisir Kisah Hidupnya Melalui Babad Diponegoro

Babad Diponegoro menjadi salah satu karya Pangeran Diponegoro yang paling terkenal. Lantas, apa saja isi dari karya autobiografi tersebut?


Profil Nyi Ageng Serang, Buyut Ki Hajar Dewantara yang Pernah Berperang Bersama Pangeran Diponegoro

11 November 2023

Nyi Ageng Serang. jogjaprov.go.id
Profil Nyi Ageng Serang, Buyut Ki Hajar Dewantara yang Pernah Berperang Bersama Pangeran Diponegoro

Nyi Ageng Serang punya darah pahlawan. keturunan Sunan Kalijaga dan nenek buyut Ki Hajar Dewantara itu adalah penasehat Pangeran Diponegoro.