Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Waria di NTT: Jadi Relawan Bencana Meski Terhimpit Pandemi Covid-19

Reporter

Editor

Praga Utama

image-gnews
Aktivitas para transpuan yang tergabung di komunitas Fajar Sikka menjadi relawan saat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, 2020. Facebook Hendrika Mayora
Aktivitas para transpuan yang tergabung di komunitas Fajar Sikka menjadi relawan saat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, 2020. Facebook Hendrika Mayora
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para waria yang tergabung dalam Komunitas Fajar Sikka, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak yang kehilangan pendapatan. Tapi walau mereka sendiri hidup dalam kesulitan, namun beberapa kali mereka justru terjun ke daerah bencana menjadi relawan kemanusiaan. Gerakan ini diinisiasi oleh Hendrika Mayora, seorang transgender perempuan (transpuan) yang kini menjadi pejabat publik di sana.

Diberlakukannya kembali pembatasan sosial akibat peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 membuat Hendrika Mayora stres. Transpuan berusia 35 tahun ini kehilangan potensi penghasilan dari pekerjaannya sebagai perias pengantin. “Tadinya ada delapan pasang pengantin yang sudah buat janji mau saya rias, tapi batal karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerahku,” kata Mayora kepada Tempo, Jumat, 9 Juli 2021.

Rasa sedih itu muncul karena tadinya Mayora sudah punya rencana untuk membantu saudara serta teman-temannya sesama transpuan yang kehilangan penghasilan akibat pandemi Covid-19. Di Sikka, Nusa Tenggara Timur, semua transpuan bekerja di sektor informal, seperti menata rias, bekerja di salon, berjualan, dan bertani atau menjadi nelayan. “Mereka semua tak bisa bekerja dan menjual hasil kebun atau tangkapan ikan.”

Hendrika Mayora. Facebook/Hendrika Mayora Victoria

Sebetulnya, sejak pertengahan masa pandemi tahun lalu, Mayora bersama Fajar Sikka—organisasi waria yang ia dirikan di Maumere, Kabupaten Sikka—sudah melakukan sejumlah aneka inisiatif kolektif untuk membantu para transpuan. Mereka mendapat sumbangan dari sejumlah lembaga seperti HiVos dan Queer Language Club Jakarta, dalam bentuk bantuan bibit tanaman sayur dan buah-buahan serta dana untuk modal usaha. Dengan bantuan itu, para transpuan membuat kebun ketahanan pangan yang hasilnya didistribusikan kepada para transpuan dan warga lain.

Dana hasil donasi sejumlah lembaga dijadikan modal untuk membeli bahan-bahan pembuatan kerajinan tenun ikat. “Teman-teman transpuan maupun warga yang menganggur akibat pandemi kami beri uang untuk membeli benang yang dijadikan tenun ikat,” kata transpuan yang juga menjabat sebagai ketua lembaga legislatif Badan Permusyawaratan Desa Habi, Kecamatan Kangae, itu. Ada delapan kelompok perajin tenun yang terbantu oleh modal hasil donasi tersebut.

Namun, selama masa pandemi ini, wilayah NTT berkali-kali dihajar bencana alam, seperti banjir bandang besar pada April lalu. Adonara dan Lembata, dua wilayah terdekat dari Maumere, terkena dampak paling parah. Para transpuan yang sebetulnya juga sedang kesusahan justru tergerak untuk memberikan pertolongan kepada warga di daerah tetangga. “Hari ketiga atau keempat pascabencana, tim transpuan Fajar Sikka sudah masuk ke sana mendirikan dapur umum.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sejumlah titik pengungsian, para transpuan mendistribusikan hingga setengah ton beras, air minum, dan kebutuhan lain. Tak berhenti di sana, para transpuan tinggal bersama pengungsi dan menyediakan sesi pemulihan trauma untuk anak-anak. “Mereka senang kami temani, sampai meminta kami tinggal lebih lama.”

Hendrika Mayora melakukan pendampingan dan trauma healing untuk anak-anak korban bencana banjir bandang di Lembata, Nusa Tenggara Timur, 2020. Facebook Hendrika Mayora

Kini hampir semua kecamatan di Sikka menjadi zona merah Covid-19. Banyak warga yang harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas dinas kesehatan setempat atau di rumah masing-masing. Hal itu membuat banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya.

Mayora dan teman-temannya di Fajar Sikka kembali tergerak untuk membantu warga. Kali ini mereka mendirikan dapur penyintas untuk memasok makanan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri. “Kami support makanan sehat, jamu, dan minuman herbal untuk kekebalan tubuh ke sekitar 50 warga.”

Untuk para transpuan lain, Mayora tengah memperjuangkan agar mereka mendapat jatah vaksinasi Covid-19. “Kami perlu minimal 60 dosis vaksin, dan kalau memungkinkan vaksinasinya dilakukan di tempat tersendiri karena banyak yang kesulitan mendatangi puskesmas,” ujarnya. Sembari berkeliling menemui warga dan para transpuan, Mayora memberikan edukasi mengenai pentingnya mendapat imunisasi.*

PRAGA UTAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 hari lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

4 hari lalu

Kantor Imigrasi Surabaya melakukan konferensi Pers bersama Polda NTT terkait penangkapan WNA Bangladesh yang diduga terlibat penyelundupan manusia. Foto: Dok Kanim Imigrasi Surabaya
Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

7 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.


Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

7 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

12 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

12 hari lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. Akibat terus merugi karena permintaan yang menurun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan operasional pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi


BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

13 hari lalu

Suasana danau yang tampak mengering di kawasan Kupang, NTT saat diambil dari atas Pesawat, 2 September 2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kekeringan di daerah ini meluas. TEMPO/Aditia Noviansyah
BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

16 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

25 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

28 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.