TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin agar pelaksanaan vaksinasi dipercepat dengan target 1 juta dosis per hari pada bulan Juli. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan ketersediaan dan logistik vaksin di Indonesia hingga saat ini sudah mencukupi untuk mencapai target tersebut.
Rincian stok vaksin yang ada, yakni; 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi, 91,5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk, 8,2 juta dosis vaksin AstraZeneca bentuk jadi, dan 2 juta dosis vaksin Sinopharm bentuk jadi.
"Rencananya vaksin akan didistribusikan dalam tiap termin ke unit pelaksana teknis Kemenkes untuk segera dimanfaatkan dalam pemberian vaksinasi dosis 1 dan 2," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi lewat keterangan di laman resmi Kemenkes yang dikutip pada Ahad, 27 Juni 2021.
Nadia menyebut, vaksin adalah upaya preventif untuk membentuk imun tubuh, sehingga vaksinasi harus dilakukan sekarang juga karena semua vaksin sudah tersertifikasi oleh WHO baik Sinovac, Sinopharm, maupun AstraZeneca yang juga digunakan di Indonesia.
Nadia berpesan kepada masyarakat agar tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan dengan ketat meskipun sudah divaksinasi. Indonesia, ujar Nadia, masih memerlukan waktu untuk mencapai cakupan vaksinasi yang cukup untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Data Satgas Covid-19 per 26 Juni, total masyarakat ang telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 26.032.131 orang, sementara yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 sebanyak 13.018.524 orang. Adapun pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta warga atau 70 persen dari populasi dalam upaya mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19.
DEWI NURITA
Baca: Kapolri Minta Hasil Tes Swab PCR Dipercepat, Minimal 1 Hari