TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Ahmad Zamakhsyari mengatakan, beredarnya nama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid sebagai kandidat pengganti Muhaimin Iskandar merupakan aspirasi kader daerah.
Ahmad menceritakan bahwa hal itu bermula dari kekecewaan kader daerah karena banyak pelanggaran terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai hasil Muktamar di Bali, penggantian DPC dan DPW yang sepenuhnya diambil alih DPP.
"Dan riak-riak seperti itu mengarah kader-kader di bawah menginginkan Mbak Yenny dan Gus Yaqut untuk bisa tampil sebagai ketua umum atau sekjen," kata Ahmad kepada Tempo, Senin, 19 April 2021.
Menurut Ahmad, aspirasi kader daerah juga merupakan keinginan dirinya sebagai mantan Ketua GP Ansor cabang Karawang. "Saya enggak kenal sama Gus Yaqut kan. Anggap lah semua itu hanya keinginan seorang kader Ansor lama kepada beliau-beliau yang hari ini duduk di pengurus pusat," ujarnya.
Nama Yenny Wahid dan Yaqut sebelumnya digadang-gadang menjadi pengganti Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai ketua umum. Dalam pemberitaan Majalah Tempo edisi Senin, 19 April 2021, nama keduanya beredar di kalangan pengurus dan mantan pengurus PKB di daerah. Foto Yenny dan Yaqut juga terpampang dalam poster digital bertulisan "2021 saatnya PKB kembali ke Ciganjur".
Namun Gus Yaqut membantah kabar ia bermanuver mendorong muktamar luar biasa. "Kok tiba-tiba dikesankan seolah-olah saya ada masalah atau sedang bermasalah. Enggak ada. PKB tuh kompak. Coba cek, PKB tuh solid," katanya usai menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
FRISKI RIANA
Baca: Barisan Sakit Hati Menggugat, Gerakan Muktamar Luar Biasa PKB Menguat