TEMPO Interaktif, Jakarta: Siperkirakan sekitar 300 ribu orang bakal memadati Alun-alun Utara Yogyakarta. Massa menyaksikan Pisowanan Agung, yang dihadiri oleh sedikitnya 45 raja-raja di nusantara.
Warga tersebut akan hadir dari lima titik penjuru. Prosesi kedatangannya telah diatur sedemikian rupa oleh panitia. "Mereka dari Yogyakarta dan kota-kota lain di Indonesua," kata loordinator acara Himawan Pambudi.
Pertemuan akbat ini dibuka pukul 14.00. Dimulai dengan kirab budaya berbagai atraksi seni menuju ke Alun-alun Utara. Di sinilah pengunjung akan tumplek blek (berkumpul)
Adapun lima titik penjuru kedatangan massa adalah dari Hotel Garuda iring-iringan masuk Jalan Malioboro menuju Alun-alun Utara. Kesenian topeng ireng akan menyertai arak-arakan ini.
Dari titik ini pula, perwakilan asal Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, dan Papua dikawal bergodo (prajurit adat) dan sepeda onthel yang berjumlah 440 orang.
Dari titik arah timur daerah Bintara, massa bergerak menuju Alun-alun Utara dimeriahkan kesenian Liong serta rewe-rewe dan dikawal bergodo dengan total massa 550. "Ini bagian dari Bantul dan Gunung Kidul," kata Himawan Pambudi,
Dari arah Selatan, konvoi massa dimulai dari Taman Hiburan Rakyat Purawisata. Penonton di titik ini disuguhi tari warok, topeng Ireng, dan jatilan yang juga di kawal bergodo yang berjumlah 400.
Dari titik arah Barat I dimulai di Terminal Ngabean dimeriahkan oleh seni hardrah, gendering, kubrosiswo, dan muntro, juga dikawal bergodo.
Terakhir dari titik sisi Barat II, dimulai dari Gampingan yang dikawal kesenian angguk, thek thek ibu-ibu, reog wayang, drumband, dan kawalan bergowo. "Ada sekitar 550 massa bersama masyakat Puyrworejo, Kuloin Progo berada dibelakangnya," kata Himawan.
Bernada Rurit