TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah resmi diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Kapolri. Status Listyo yang tergolong masih muda, membuat mantan Kapolri Tito Karnavian memberi saran.
"Di antaranya bagaimana untuk membuat soliditas internal, ya karena Pak Sigit sama dengan saya, banyak senior di atas. Tapi kiat-kiat seperti itu saya kira cukup Pak Sigit dan saya yang tahu," ujar Tito saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 18 Januari 2021.
Listyo merupakan Akpol angkatan 1991. Penunjukan menjadi calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis, membuat Listyo melangkahi dua angkatan di atasnya, yakni angkatan 1989 dan 1990. Hal serupa pernah juga terjadi pada Tito Karnavian saat ditunjuk menjadi Kapolri pada 2016.
Hal itulah, yang menurut Tito, membuat Listyo pagi tadi datang ke rumahnya untuk meminta saran. "Selain meminta masukan, juga minta restu. Itu memang tradisi, kita menghormati senior, saya juga sering begitu dulu," kata Mendagri Tito.
Tak hanya menyarankan membangun soliditas internal Polri, Tito juga memberi masukan pada calon Kapolri soal bagaimana memperkuat soft approach dengan jajaran binmas. Sebagai Menteri Dalam Negeri saat ini, Tito mengingatkan Listyo menjaga agar tak ada konflik pasca Pilkada 2020 yang baru saja selesai.
Tito dan calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga membicarakan situasi di Sulawesi Tengah, situasi di Papua, bagaimana kerjasama Polri dengan Kemendagri. "Di samping itu kita juga bicara kerja sama Polri dengan Kemendagri. Dalam rangka saling mendukung untuk membantu bapak Presiden mengatasi masalah vaksinasi, pandemi, kemudian bagaimana agar bansos cepat dan tepat sasaran," kata Tito.
Baca juga: Listyo Sigit Prabowo: Mantan Ajudan Jokowi yang Jadi Calon Kapolri
