TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kejaksaan Agung RI menegakkan hukum secara tepat, tanpa menimbulkan ketakutan. Ia mengatakan penegakan hukum yang menimbulkan ketakutan dapat menghambat percepatan inovasi.
"Apalagi yang menyangkut penggunaan APBN, yang harus dibelanjakan secara cepat dan tepat untuk kepentingan rakyat. Dan membawa negara kita Indonesia keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi sekarang ini," kata Jokowi dalam sambutannya, saat membuka Rapat Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2020, d Istana Negara, Senin, 14 Desember 2020.
Jokowi mengatakan sebagai pemegang kuasa pemerintah, Kejaksaan sudah seharusnya bekerja keras untuk membela kepentingan negara. Tugas mereka juga termasuk menyelamatkan aset-aset negara. Namun, hal ini ia yakini bisa dilakukan tanpa menimbulkan ketakutan tersebut.
Ia pun meminta ke depan, Kejaksaan harus dapat mendeteksi dini berbagai kemungkinan kejahatan. Mereka diminta menjadi bagian untuk mencegah dan menangkal kejahatan terhadap keamanan negara, seperti terorisme, pencucian uang, dan perdagangan orang. "Serta kejahatan lain yang berdampak pada perekonomian negara," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa Kejaksaan adalah institusi terdepan dalam penegakan hukum. Karena itu, dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi dan dalam mengawal kesuksesan pembangunan nasional, kiprah kejaksaan adalah wajah pemerintah. "Sekali lagi, kiprah kejaksaan adalah wajah pemerintah," kata Jokowi.