TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pakar memprediksi Amerika Serikat akan menguatkan kerja sama di bidang hak asasi manusia dengan Indonesia setelah Joe Biden Menang Pemilu AS.
Peneliti bidang perkembangan politik internasional dari Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siswanto, mengatakan Partai Demokrat biasanya memiliki kecenderungan perhatian serius terhadap isu hak asasi manusia (HAM).
"Ada kemungkinan Amerika memilih kerja sama yang lebih soft power dengan Indonesia, seperti urusan demokrasi dan peran perempuan," kata Siswanto saat dihubungi pada Ahad, 8 November 2020.
Menurut Siswanto, siapa pun Presiden Amerika Serikat yang terpilih, mereka akan tetap menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis. Hanya, akan ada perbedaan pendekatan.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyarankan pemerintah bisa beradaptasi. Sebab, kata dia, ada perbedaan gaya kepemimpinan antara Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat.
la mengatakan, ketika Biden memimpin, Indonesia harus lebih transparan terhadap isu hak asasi manusia (HAM) di sini. Presiden dari Demokrat, kata dia, biasanya cenderung memperhatikan kondisi penegakan HAM di negara lain.
"Partai Demokrat itu ideologinya adalah HAM, melindungi minoritas, mengenakan pajak yang tinggi bagi kelas menengah ke atas," kata Hikmahanto.