TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi menolak pengesahan Undang-undang atau UU Cipta Kerja di Bandung berakhir ricuh. Ratusan massa aksi yang didominasi oleh mahasiswa dan pelajar ini bentrok dengan aparat kepolisian yang menjaga demo di sepanjang jalan Dipenogoro, Kota Bandung.
Pantauan Tempo, aksi unjuk rasa ini sudah dimulai sejak pukul 15.00. Awalnya demonstrasi ini digelar di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
Di depan DPRD, massa aksi menuntut agar ada perwakilan dari anggota dewan menemui mereka. Namun, permintaan itu tak digubris oleh pihak DPRD. Massa aksi pun akhirnya bergeser ke daerah Cikapayang, di bawah Jembatan Pasupati
Di sana, massa yang didominasi oleh demonstran berbaju berwarna hitam ini sempat memblokade jalan, sehingga arus lalu lintas di jantung Kota Bandung tersebut sempat lumpuh beberapa saat.
Aksi tersebut berlanjut hingga maghrib. Massa kembali memenuhi Jalan Dipenogoro wilayah Gedung Sate dan Kantor DPRD Jabar. Kericuhan pun terjadi di sana. Massa yang ingin kembali merangsek ke Kantor DPRD diadang oleh aparat.
Beberapa kali, aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa. Massa pun membalas dengan melempar batu dan botol minuman. "Mundur, mundur," ujar polisi melalui pengeras suara kepada massa aksi.
Polisi pun akhirnya berhasil memukul mundur ratusan demonstran tersebut hingga ke dekat Museum Geologi. Belum ada laporan, terkait korban dan kerusakan akibat aksi ini.
Selain aksi di Kantor DPRD Jabar, demonstrasi pun digelar di depan Kantor Pemkot Bandung. Aksi tersebut digelar oleh sejumlah organisasi dan serikat buruh di Bandung.