TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan target 77,5 persen partisipasi Pilkada 2020 sangat tinggi.
"Dalam kondisi normal, target segitu sudah besar," kata Ari dalam diskusi daring bertajuk "Pilkada di Tengah Pandemi: Mendongkrak Partisipasi Pemilih, Mencegah Pilkada Ambyar", Jumat, 10 Juli 2020.
Menurut Ari, Pilkada 2020 tidak bisa dibandingkan dengan Pilpres 2019. Pada Pilpres 2019 target partisipasi memang tergolong tinggi hingga 81 persen.
Namun, kata dia, hal tersebut terjadi bukan karena KPU yang berhasil meningkatkan partisipasi secara bertahap menjelang pencoblosan. Tapi lebih karena faktor pemilu dengan skala Pilpres.
KPU, kata Ari, harus bekerja luar biasa. Bagaimana Peraturan KPU mengadopsi protokol kesehatan dan menerapkannya. Selain itu, KPU harus mendorong masyarakat menaati protokol kesehatan.
"Dalam kondisi non-pilkada, public awarness membiasakan adaptasi kebiasaan baru saja masih rendah," tuturnya.
Menurut Ari jika di luar urusan pemilu saja masyarakat masih sulit menerapkan protokol kesehatan, maka menerapkannya di Pilkada akan lebih rumit lagi. "Dalam kondisi pandemi ini kalau tidak dikelola dengan baik dari penyelenggara, saya khawatir pilkada ini malah ambyar," ujarnya.
Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman dalam sebuah video wawancara bersama Antara mengatakan optimis angka partisipasi Pilkada bukan hanya bisa terjaga di 77,5 persen seperti pemilu sebelumnya. Namun juga meningkat.