INFO NASIONAL — Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada beberapa daerah di Indonesia mulai diberlakukan pelonggaran. Sebagai kompensasi pelonggaran PSBB, pemerintah mengimbau untuk mempersiapkan protokol kesehatan dalam menyambut new normal di Indonesia.
New normal mengacu pada perubahan budaya yang diperlukan dalam menghadapi kondisi pandemi. Ketika new normal mulai diberlakukan luas di Indonesia, maka aktivitas di luar rumah akan berangsur meningkat sehingga roda ekonomi juga dapat kembali berjalan seperti biasa.
Baca juga:
Dalam new normal diperlukan perubahan perilaku sesuai dengan protokol kesehatan. Protokol kesehatan dalam new normal akan diberlakukan di seluruh tempat dengan kapasitas orang banyak seperti perkantoran, bank dan tempat perbelanjaan seperti pasar dan mal.
Protokol kesehatan yang dikampanyekan oleh pemerintah mencakup budaya untuk mencegah transmisi virus antar manusia yaitu dengan penggunaan APD (masker) selama berada di luar rumah, rajin menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan minimal 20 detik, physical distancing termasuk perubahan budaya bersalaman dan selalu menerapkan etika batuk. Selain pencegahan transmisi virus, protokol kesehatan juga menganjurkan untuk selalu menjaga daya tahan atau imunitas tubuh.1
Berikut adalah hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh selama new normal.
- Menjaga asupan nutrisi seimbang
Baca juga:
Tubuh kita membutuhkan nutrisi yang cukup dan seimbang setiap hari agar tubuh bisa berfungsi normal. Konsumsi makanan yang aman dan bergizi dapat menjaga tubuh sehat dan tidak rentan sakit. Sistem imun tubuh juga memerlukan asupan nutrisi agar dapat berperan optimal.2
Untuk menerapkan diet yang seimbang pastikan hal berikut:3
- Makanan pokok setara 3 centong nasi atau 3 kentang ukuran sedang.
- Lauk pauk berupa lauk hewani atau nabati. Lauk hewani setara 2 potong sedang ayam atau 1 butir telur ayam ukuran besar atau 2 potong daging sapi. Lauk nabati setara 2 potong tempe ukuran sedang.
- 1 mangkok sedang sayuran.
- Buah yang setara dengan 2 potong sedang pepaya atau 2 buah jeruk sedang atau 1 buah pisang ambon kecil.IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Tidak lupa, minum 8 gelas air putih.
- Konsumsi suplemen, bila perlu
Setelah tubuh memiliki asupan yang baik, sistem imun dapat diperkuat dengan suplemen penguat imun atau imunomodulator. Berikut adalah kriteria produk penjaga imun yang sesuai digunakan di era new normal:
- Bahan utama produk.
Gunakanlah produk dengan bahan alam seperti meniran. Meniran termasuk tanaman Indonesia yang direkomendasikan oleh BPOM sebagai tanaman yang dapat meningkatkan sistem imun dalam menghadapi Covid-19.5
- Suplemen kategori fitofarmaka.
Sejauh ini, Stimuno merupakan satu-satunya imunomodulator dengan sertifikat fitofarmaka di Indonesia. BPOM RI hanya memberikan sertifikat fitofarmaka untuk produk yang telah melalui tahap pengujian pra-klinis dan klinis, jadi keamanan dan khasiatnya tidak perlu diragukan lagi.
- Uji klinis produk.
Uji klinis dilakukan untuk membuktikan fungsi/khasiat dan keamanan produk tersebut secara ilmiah pada manusia. Uji klinis pada Stimuno menunjukkan kemampuan Stimuno dalam meningkatkan fungsi sistem imun dan mempercepat proses penyembuhan.7,8,9
- Keamanan untuk penggunaan jangka panjang.
Pandemi Covid-19 belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, jadi penting memilih produk yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Keamanan Stimuno untuk penggunaan jangka panjang sudah dibuktikan melalui penelitian pada kasus TB paru yang menunjukkan bahwa Stimuno memberikan profil keamanan yang baik pada penggunaan jangka panjang (6 bulan).6
Imunitas kuat selama new normal dengan Stimuno, beli sekarang!
- Olahraga secara teratur
Olahraga teratur merupakan salah satu pilar hidup sehat. Olahraga dapat menjaga sirkulasi darah tetap baik sehingga dapat membantu sistem imun untuk bersirkulasi dalam tubuh dan melakukan fungsinya melawan penyebab infeksi. Tidak hanya untuk sistem imun, olahraga juga baik untuk kesehatan jantung dan kesehatan tubuh secara umum.2
- Tidur dengan cukup
Durasi tidur yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 7-9 jam.4 Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi, gangguan kardiovaskular, dan dapat mempengaruhi fungsi imun. Pada kondisi kurang tidur, ditemukan peningkatan kadar zat inflamasi. Hubungan durasi tidur dan fungsi imun masih banyak diteliti, namun penelitian awal menduga kurang tidur dapat menyebabkan tubuh lebih rentan infeksi.10
Referensi:
- BPOM. Serba COVID, Cegah COVID-19 Sehat untuk Semua. 2020.
- Gombart AF, Pierre A, Maggini S. A Review of Micronutrients and the Immune System–Working in Harmony to Reduce the Risk of Infection. Nutrients. 2020 Jan;12(1):236.
- KEMENKES RI. Isi piringku sekali makan. 2018 (Cited 2020 June 12). Available from: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/14/isi-piringku-sekali-makan.
- Hirshkowitz, M., et al. National Sleep Foundation’s sleep time duration recommendations: methodology and results summary. Sleep Health 2015:1;40-3.
- BPOM. Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia. 2020. Jakarta.
- Munawar ML, Ginting AK, Wihastuti R, Irianti N, Murni Y, Sutirahayu Y. Manfaat klinik Phyllanthus niruri L. sebagai imunostimulator pada pengobatan TB paru. Departemen Pulmonologi RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Dibacakan pada PDPI IX Medan 2002.
- Munasir Z. The Role of Phyllanti Extract in The Treatment of Upper Respiratory Tract Infections in Pediatric Patient-A Preliminary Study. RSCM. Jakarta. 2002.
- Manuhutu EJ, Ariza R, Setiawati S. Pengaruh Ekstrak Phyllanthus niruri L.. terhadap Imunitas Penderita PPOK Eksaserbasi Akut. Bagian Pulmonologi dan Bagian Farmakologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2004.
- Kurniati SC. Treatment of Varicella Zoster Infection with Combination of Phyllanthi Herb Extract and Standard Regimen Compared to Standard Regimen Monotherapy. Tangerang General Hospital Banten Indonesia. Read on World Dermatology Congress, Paris. 2002.
- Harvard. Sleep and Health. 2008. Available from: http://healthysleep.med.harvard.edu/need-sleep/whats-in-it-for-you/health
(*)