Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Unik Keraton Agung Sejagad dan Wilayah Koloni Romawi

Reporter

image-gnews
Sejumlah pengunjung berada di gapura pintu masuk komplek Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2020. Keberadaan keraton ini ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, terdapat sebuah kolam yang sangat disakralkan. ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah pengunjung berada di gapura pintu masuk komplek Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2020. Keberadaan keraton ini ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, terdapat sebuah kolam yang sangat disakralkan. ANTARA/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Purworejo, Jawa Tengah, mengungkap keresahan yang timbul akibat munculnya aktivitas Keraton Agung Sejagad yang dipimpin suami-istri Totok Santosa Hadiningrat dan Fanni Aminadia.

Luhur Pambudi Mulyono, warga Purworejo, mengatakan kegiatan Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, sering dilakukan hingga larut malam.

"Sejak enam bulan sebelumnya (kegiatan) nyanyi dan doa sampai tengah malam semacam ritual," kata Luhur Pambudi Mulyono kepada Tempo hari ini, Rabu, 15 Januari 2020.

Luhur adalah anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang juga aktivis Pemdua Pancasila. 

Menurut dia, intensitas kegiatan yang meningkat selama seminggu terakhirlah yang membuat masyarakat kian resah atas kehadiran kelompok Keraton Agung Sejagad.

Akhirnya, Camat Bayan melaporkan kegiatan mereka kepada pemerintah daerah sehari setelah deklarasi atau Jumenengan, yakni 10 Januari 2020.

Laporan Camat Bayan membuat Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo mengadakan rapat bersama dinas-dinas terkait serta tokoh masyarakat. Hasilnya, Keraton Agung Sejagad dinilai mengganggu dan menyalahi norma masyarakat.

Walhasil, sinuhun atau raja dan istrinya yang dipanggil kanjeng ratu diringkus petugas Polda Jawa Tengah di tengah perjalanan dari kediamannya di Yogyakarta menuju lokasi keraton, Desa Pogung Jurutengah.

Sedianya, sekitar pukul 17.00 WIB Totok dan Diah hendak bertemu dengan pers untuk bicara di "keraton."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keraton Agung Sejagad dipimpin Sinuhun (Totok Santosa Hadiningrat) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (Fanni Aminadia). Pengikutnya mencapai sekitar 450 orang.

Resi Joyodiningrat, Penasihat Keraton Agung Sejagad, menyatakan bahwa Keraton bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Menurut dia, Keraton Agung Sejagad adalah kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir "perjanjian 500 tahun" terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit, pada 1518 sampai 2018.

Perjanjian 500 tahun tadi, dia melanjutkan, dilakukan antara Dyah Ranawijaya sebagai penguasa Majapahit dan Portugis sebagai wakil Barat.

Wilayah kekuasaan meliputi bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dengan berakhirnya perjanjian itu, menurut Jodiningrat, berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengendalikan dunia yang diwakili Amerika Serikat.

Maka kekuasaan dan wilayah dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagad sebagai penerus Medang Majapahit yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fenomena Keraton Agung Sejagad, Ahli UGM: Melawan Arabisasi

17 Januari 2020

Dua pemimpin Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia (kiri) dan Totok Santosa (kanan) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu, 15 Januari 2020. Menurut Kapolda Jateng, kedua pemimpin Keraton Agung Sejagat yang kini menjadi tersangka itu memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya melalui simbol-simbol kerajaan dengan harapan kehidupan akan berubah. ANTARA/Immanuel Citra Senjaya
Fenomena Keraton Agung Sejagad, Ahli UGM: Melawan Arabisasi

Sindung pun menyarankan pemerintah agar tidak menggunakan pendekatan keamanan dalam melihat fenomena seperti Keraton Agung Sejagad.


Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

17 Januari 2020

Foto Fanni Aminadia, alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja  permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang diunggah di akun media sosialnya pada 28 Desember 2019 lalu. Fanni sempat mengunggah sejumlah foto dirinya dengan atribut kerajaan. Instagram
Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

Kemunculan kerajaan, seperti Keraton Agung Sejagad direproduksi terus dan secara sosiologis berhubungan dengan tekanan atau kesulitan ekonomi.


Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

16 Januari 2020

Publik tengah dihebohkan dengan kemunculan sekelompok orang yang berdandan ala kerajaan keraton di Purworejo, Jawa Tengah yang dinamakan Keraton Agung Sejagad. Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya yang digelar pada 10 hingga 12 Januari 2020. ANTARA/dok. pribadi
Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

Kegiatan Jogja Dec, perkumpulan Totok Santoso Hadiningrat, Raja Keraton Agung Sejagad, pernah dibubarkan polisi karena laporan masyarakat.


Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

15 Januari 2020

Publik tengah dihebohkan dengan kemunculan sekelompok orang yang berdandan ala kerajaan keraton di Purworejo, Jawa Tengah yang dinamakan Keraton Agung Sejagad. Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya yang digelar pada 10 hingga 12 Januari 2020. ANTARA/dok. pribadi
Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

Para pengikut Keraton Agung Sejagad juga dijanjikan bakal mendapat gaji bulanan dalam mata uang dolar.


Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

15 Januari 2020

Salah satu simbol di dalam ruangan ruangan Keraton Agung Sejagad. Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat. Ia menambahkan keraton ini merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai 2018. Twitter.com
Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

Gerakan Jogja Dec pimpinan "raja" Keraton Agung Sejagad itu diawasi polisi karena terindikasi penipuan dan meresahkan masyarakat.


Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

15 Januari 2020

Salah satu simbol di dalam ruangan Keraton Agung Sejagat. Kepolisian Resor Purworejo, Jawa Tengah bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan melakukan klarifikasi munculnya Keraton Agung Sejagad. Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani menyampaikan sementara ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar tidak resah. Twitter.com
Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

Pengikut Keraton Agung Sejagad ini mencapai sekitar 450 orang.