Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

image-gnews
Foto Fanni Aminadia, alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja  permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang diunggah di akun media sosialnya pada 28 Desember 2019 lalu. Fanni sempat mengunggah sejumlah foto dirinya dengan atribut kerajaan. Instagram
Foto Fanni Aminadia, alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang diunggah di akun media sosialnya pada 28 Desember 2019 lalu. Fanni sempat mengunggah sejumlah foto dirinya dengan atribut kerajaan. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Dosen Fakultas Filsafat Jawa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sindung Tjahyadi mengatakan kemunculan Keraton Agung Sejagad di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mirip dengan iming-iming atau janji-janji surga. Masyarakat Jawa, kata Sindung masyarakat Jawa memimpikan keadaan yang sejahtera, rakyat bahagia, tidak kekurangan apa-apa, aman, dan sejahtera seperti dalam cerita wayang.

Kemunculan kerajaan itu direproduksi terus menerus dan secara sosiologis berhubungan dengan tekanan atau kesulitan ekonomi. Fenomena itu berhubungan berhubungan dengan kondisi politik, sosial, ekonomi. Ada yang muncul secara alamiah sebagai mekanisme bertahan wong cilik. “Ada yang secara jeli melihat ini sebagai peluang ekonomi seperti di Purworejo yang pengikutnya mendapat iming-iming jabatan dan gaji,” kata Sindung ketika dihubungi, Jumat, 17 Januari 2020.

Fenomena munculnya kerajaan-kerajaan itu, kata dia ada yang positif dan negatif. Di Purworejo itu mirip dengan janji-janji surga, kebun kurma, dan imperium Sunda. Ingatan budaya masa lalu itu kemudian dimanfaatkan oleh beberapa orang dengan berbagai motif. Ada yang punya motif ekonomi seperti yang terjadi di Purworejo.

Ada juga yang bermotif kultural. Sindung menyebut kalangan yang menggunakan motif kultural ini semacam mencari tempat berteduh terkait dengan kesulitan hidup.

Di kawasan-kawasan pelosok muncul imajinasi tentang kejayaan masa lalu dan dalam batas tertentu tetap menjadi landasan identitas mereka. Banyak perkumpulan-perkumpulan dengan membawa identitas kerajaan Majapahit. Perkumpulan itu ada yang menggunakan media sosial untuk menjaring pengikutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula yang masih tradisional. Jumlah anggotanya 50-an hingga ribuan. Orientasi perkumpulan itu bukan seperti yang terjadi di Purworejo. Mereka ada untuk menjaga identitas atau motif kultural. Dia mencontohkan perguruan-perguruan silat di Jawa Timur yang membawa identitas kerajaan Majaphit. Sindung menyebut perkumpulan yang bermotif kultural itu sebagai hal yang positif untuk menjaga identitas masyarakat Jawa.

Keraton Agung Sejagad dipimpin “Sinuhun” Totok Santosa Hadiningrat dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja alias Fanni Aminadia, mantan staf iklan sebuah harian di Jakarta, memiliki pengikut sekitar 450 orang. Keraton Agung Sejagad mengklaim sebagai kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir "perjanjian 500 tahun" terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit, pada 1518 sampai 2018.

Perjanjian 500 tahun tadi, kata dia, dilakukan antara Dyah Ranawijaya sebagai penguasa Majapahit dan Portugis sebagai wakil Barat. Wilayah kekuasaan meliputi bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518. Dengan berakhirnya perjanjian itu, berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengendalikan dunia yang diwakili Amerika Serikat.

Maka kekuasaan dan wilayah dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagad sebagai penerus Medang Majapahit yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Polisi menangkap raja dan permaisuri dengan menggunakan pasal penipuan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peran Keramik dalam Perdagangan Maritim, Dosen FIB Unair Ungkap Sejarah Peradaban Jawa Timur

34 hari lalu

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menunjukkan Terakota (sejenis artefak dari tanah liat) yang biasanya diletakkan di tempat pemujaan tantra pada  era Kerajaan Majapahit, yang ditemukan saat penggalian situs Semen, di Kecamatan Pagu, Kabuapten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/11). ANTARA/Rudi Mulya
Peran Keramik dalam Perdagangan Maritim, Dosen FIB Unair Ungkap Sejarah Peradaban Jawa Timur

Sejarah kemunculan keramik di Jawa Timur tidak lepas dari peran penting perdagangan maritim. Dosen FIB Unair beri penjelasan.


HUT Bhayangkara ke-78: Asal Usul Pasukan Elit Bhayangkara Era Majapahit di Bawah Komando Gajah Mada

2 Juli 2024

Sejumlah helikopter Polri terbang melintasi patung Mahapatih Kerajaan Majapahit Gajahmada yang merupakan simbol cikal bakal pemimpin pasukan Bhayangkara yang dibentuk pada masa Kerajaan Mahapahit,  di sela-sela Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara yang dipusatkan di Kampus Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 5 Juli 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
HUT Bhayangkara ke-78: Asal Usul Pasukan Elit Bhayangkara Era Majapahit di Bawah Komando Gajah Mada

1 Juli sebagai HUT Bhayangkara atau hari jadi Polri. Asal usul pasukan elit Bhayangkara yang kondang pada era Majapahit dipimpin Gajah Mada.


Asal Usul Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo

19 Juni 2024

Masyarakat Suku Tengger  melarung kambing ke kawah Gunung Bromo dalam rangka perayaan Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa, 7 Juli 2020.Perayaan Yadnya Kasada merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada leluhur masyarakat Suku Tengger dengan cara melarung sesaji berupa hasil bumi dan ternak ke kawah Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Asal Usul Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo

Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo terkait dengan keturunan Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit yang tinggal di pegunungan Bromo


Mengenal Makna Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo

19 Juni 2024

Masyarakat suku Tengger melarung ayam ke kawah Gunung Bromo saat perayaan Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur, 26 Juni 2021. Ritual ini tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Foto: Aris Novia Hidayat
Mengenal Makna Ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo

Yadnya Kasada, ritual melarung hasil bumi di Gunung Bromo dilakukan sebagai ungkapan syukur terhadap sang pencipta atas nikmat yang diberikan.


Warga Wadas Sampaikan Keberatan soal Konsinyasi Lahan Mereka Dalam Sidang di PN Purworejo

3 Juni 2024

Peresmian monumen perjuangan Warga Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo memperingati satu tahun pengepungan desa tersebut pada Rabu, 8 Februari 2023. Foto Dokumentasi Gempadewa
Warga Wadas Sampaikan Keberatan soal Konsinyasi Lahan Mereka Dalam Sidang di PN Purworejo

Dua keberatan warga Desa Wadas. Pertama, warga memang tidak berniat melepas lahan mereka. Kedua, proyek bendungan dinilai bermasalah.


6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

12 Mei 2024

Mata uang peninggalan zaman Kerajaan Majapahit di Museum History of Java di Yogya. TEMPO | Pribadi Wicaksono
6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

Replika Istana Majapahit baru diresmikan pada 7 Mei 2024 kemarin untuk melestarikan sejarah. Ini sejumlah artefak peninggalannya


AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 Mei 2024

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?


AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

28 April 2024

Area yang menjadi lokasi temuan fragmen gerabah diduga wadah air era Majapahit di Bantul, Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan)
AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

25 April 2024

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

28 Februari 2024

Istana Pagaruyung. wikimedia
Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

Istana Pagaruyung pernah alami kebakaran pada 17 tahun lalu. Berikut sejarah dan keistimewaan istana di Kota Batusangkar, Sumbar.