Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Keraton Agung Sejagad, Ahli UGM: Melawan Arabisasi

image-gnews
Dua pemimpin Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia (kiri) dan Totok Santosa (kanan) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu, 15 Januari 2020. Menurut Kapolda Jateng, kedua pemimpin Keraton Agung Sejagat yang kini menjadi tersangka itu memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya melalui simbol-simbol kerajaan dengan harapan kehidupan akan berubah. ANTARA/Immanuel Citra Senjaya
Dua pemimpin Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia (kiri) dan Totok Santosa (kanan) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu, 15 Januari 2020. Menurut Kapolda Jateng, kedua pemimpin Keraton Agung Sejagat yang kini menjadi tersangka itu memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya melalui simbol-simbol kerajaan dengan harapan kehidupan akan berubah. ANTARA/Immanuel Citra Senjaya
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Dosen Fakultas Filsafat Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sindung Tjahyadi menyatakan munculnya Keraton Agung Sejagad di Purworejo bukan sesuatu yang baru.

Menurut dia, keberadaan perkumpulan-perkumpulan yang mengklain penerus Kerajaan Majapahit, semacam Keraton Agung Sejagad, itu untuk menjaga identitas atau kultural.

Semangat menjaga identitas tadi berkaitan dengan gerakan perlawanan kultural atas menguatnya politik identitas yang masif dikampanyekan oleh kelompok tertentu.

“Perlawanan terhadap politik identitas secara masif, misalnya gerakan 212 dan yang ke-Arab-araban,” kata Sindung ketika dihubungi hari ini, Jumat, 17 Januari 2020.

Dia berpendapat bahwa fenomena itu muncul seiring dengan situasi sosial, ekonomi, dan politik.

Dia mencontohkan munculnya semangat ratu adil. Bahkan, ketokohan Pangeran Diponegoro dibangun dari persemaian harapan munculnya ratu adil.

Sindung pun menyarankan pemerintah agar tidak menggunakan pendekatan keamanan dalam melihat fenomena seperti Keraton Agung Sejagad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tugas pemerintah mengidentifikasi mana yang terindikasi kriminal dan mana yang kultural.

Identifikasi bisa dilakukan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan di tiap daerah.

Dia juga mengkritik pemerintah yang dinilainya tidak mempunyai strategi dan peta jalan kebudayaan untuk menghadapi tekanan globalisasi.

Sindung mencontohkan, apa yang harus dilakukan oleh orang Jawa, Bali, Padang agar bisa mempertahankan identitasnya tanpa gagap menghadapi perubahan zaman.

Perkembangan teknologi secara global. menurut Sindung, sesuatu yang harus disambut dan dikelola.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

17 Januari 2020

Foto Fanni Aminadia, alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja  permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang diunggah di akun media sosialnya pada 28 Desember 2019 lalu. Fanni sempat mengunggah sejumlah foto dirinya dengan atribut kerajaan. Instagram
Keraton Agung Sejagad, Dosen Filsafat UGM: Mirip Janji Surga

Kemunculan kerajaan, seperti Keraton Agung Sejagad direproduksi terus dan secara sosiologis berhubungan dengan tekanan atau kesulitan ekonomi.


Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

16 Januari 2020

Publik tengah dihebohkan dengan kemunculan sekelompok orang yang berdandan ala kerajaan keraton di Purworejo, Jawa Tengah yang dinamakan Keraton Agung Sejagad. Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya yang digelar pada 10 hingga 12 Januari 2020. ANTARA/dok. pribadi
Gerakan Raja Keraton Agung Sejagad Pernah Diawasi Polda DIY

Kegiatan Jogja Dec, perkumpulan Totok Santoso Hadiningrat, Raja Keraton Agung Sejagad, pernah dibubarkan polisi karena laporan masyarakat.


Kisah Unik Keraton Agung Sejagad dan Wilayah Koloni Romawi

15 Januari 2020

Sejumlah pengunjung berada di gapura pintu masuk komplek Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2020. Keberadaan keraton ini ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, terdapat sebuah kolam yang sangat disakralkan. ANTARA/Anis Efizudin
Kisah Unik Keraton Agung Sejagad dan Wilayah Koloni Romawi

Kekuasaan dan wilayah harus dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagad, sebagai penerus Medang Majapahit.


Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

15 Januari 2020

Publik tengah dihebohkan dengan kemunculan sekelompok orang yang berdandan ala kerajaan keraton di Purworejo, Jawa Tengah yang dinamakan Keraton Agung Sejagad. Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya yang digelar pada 10 hingga 12 Januari 2020. ANTARA/dok. pribadi
Polisi: Raja Keraton Agung Sejagad Janjikan Posisi Menteri

Para pengikut Keraton Agung Sejagad juga dijanjikan bakal mendapat gaji bulanan dalam mata uang dolar.


Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

15 Januari 2020

Salah satu simbol di dalam ruangan ruangan Keraton Agung Sejagad. Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat. Ia menambahkan keraton ini merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai 2018. Twitter.com
Raja Keraton Agung Sejagad Digulung, Sempat Diincar Polisi Yogya

Gerakan Jogja Dec pimpinan "raja" Keraton Agung Sejagad itu diawasi polisi karena terindikasi penipuan dan meresahkan masyarakat.


Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

15 Januari 2020

Salah satu simbol di dalam ruangan Keraton Agung Sejagat. Kepolisian Resor Purworejo, Jawa Tengah bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan melakukan klarifikasi munculnya Keraton Agung Sejagad. Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani menyampaikan sementara ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar tidak resah. Twitter.com
Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

Pengikut Keraton Agung Sejagad ini mencapai sekitar 450 orang.